☁️ Ketahuan ☁️

802 165 14
                                    

"Cio, kamu hari ini turun padus, gak?"

Mashiho mengangkat kepala, mengedipkan mata setelah tidur singkatnya selama jam pelajaran sejarah.

"Gak deh, malas. Kenapa?"

Nako tersenyum. "Tadi Ryujin cerita, katanya ada beberapa anak yang gabung. Termasuk Hitomi juga."

Mashiho tak langsung bereaksi, ia masih mencerna kalimat Nako. Maklum, baru bangun dan mengumpulkan kesadaran.

"Cio suka Hitomi?"

Mashiho langsung melihat ke depan. Jeongin menatapnya dengan mata yang sedikit melebar.

"Hah, enggaaak."

"Cio naksir Tomi?" Ryujin ikut membalikkan badan ke belakang.

Mampus, dua orang yang duduk di depannya kini tahu rahasia besar Mashiho. Yang lebih parah, dua-duanya mulut ember!

"Apa?" Nako memasang wajah sok polos ketika kembarannya itu melayangkan pandangan menyalahkan.

"Widiw, Cio dah gede, dah bisa suka-sukaan," goda Ryujin sambil memainkan tangannya di depan wajah Mashiho.

Lah kamu, udah bisa ciuman di gelap-gelap.

Ingin rasanya Mashiho membalas seperti itu.

"Kalo jadian kasih PJ, gamau tauuu." Jeongin ribut sendiri.

"Salah paham, aku gak suka siapa-siapa," sanggah Mashiho, berusaha membuat teman-temannya itu tak membuat kegaduhan.

Ryujin tertawa, lalu kembali menghadap ke depan. Sebenarnya, dia sudah tahu mengenai hal ini.

Dari siapa?

Dari Hitomi.

Beberapa hari lalu, gadis dia mengatakan bahwa Mashiho terlihat gugup di depannya, juga salah tingkah.

Hitomi adalah gadis yang kelewat peka. Gampang saja baginya untuk menyadari jika lelaki bermarga Chiba itu menyimpan perasaan padanya. Dari sekali lihat pun, sudah tahu.













Namun sayang, dia tidak mempunyai perasaan yang sama.

Whimsical SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang