☁️ Ngapain, Sih? ☁️

840 187 27
                                    

"Cio, sini!"

Nako berseru tertahan ketika melihat saudara kembarnya celingak-celinguk di depan pintu restoran.

Mashiho menoleh, lalu berjalan menghampirinya dengan kikuk dan bingung.

"Ma, Pa, ini yang namanya Mashiho. Panggil aja Cio."

Mashiho jadi ????

Ma? Pa?

Nani kore?

NANI?

"Wah, mirip, ya." Taemin menepuk bahu Mashiho, lalu mempersilahkannya duduk di salah satu meja.

Nako sendiri sudah berganti baju, ia sempat berbelanja bersama keluarga kecil itu, lalu salat maghrib sebelum sampai ke restoran.

"Ini mama papanya Eunsang." Nako memperkenalkan orang tua Eunsang sambil tertawa kaku.

"Ha-halo Om, Tante." Mashiho segera menjabat tangan mereka dengan sopan.

"Duh, gak usah panggil Tante, panggil Mama aja."

Mashiho semakin ?????????????????

"Sayang, ya, sodara kamu yang lain gak bisa ikut datang." Naeun membuka daftar menu, kemudian mulai memilih pesanan. Begitu pula Taemin dan Eunsang. Mashiho dan Nako saling bertatapan, berusaha keras untuk bertelepati walau nyatanya tak akan bisa.

"Iya, Ma. Bang Oci sama Haru lagi sibuk sama tugas sekolah."

Mashiho memperhatikan semua yang sedang terjadi. Mulai dari Nako yang tengah berbincang bersama mama-nya Eunsang, serta Eunsang sendiri.

Eunsang, adik kelas mereka yang populer karena kecerdasannya hingga seringkali mewakili sekolah sebagai peserta kompetisi biologi nasional. Apa hubungan antara anak itu dengan Nako? Mashiho tak pernah melihat mereka berinteraksi. Dia hanya tahu kalau keduanya sama-sama anggota PMR.

Jangan bilang, ini seperti apa yang sedang Mashiho pikirkan?

Apa-apaan, Mashiho mau pulang saja dan memainkan Get Rich sambil rebahan dengan tenang.

"Cio mau pesan apa?"

Mashiho mengangkat kepala ketika suara Naeun menyadarkan lamunan. Buku menu disodorkan padanya.

"Beef Teriyaki, jus alpukat," jawab Mashiho setelah cukup lama memutuskan.

"Loh? Sama kayak Nana, Ih lucunyaaa! Jadi pengen punya anak kembar, deh, pa." Naeun melirik ke arah suaminya, gemas. Taemin merespon dengan tawa renyah. "Ayo, kapan mau buat?"

Mashiho berharap dirinya tak pernah mendengar semua itu.

Eunsang mengalihkan pandangan, malu terhadap sikap orangtuanya.






























Di pojok restoran, tampak dua orang laki-laki duduk dengan tenang. Salah satunya menutup wajah menggunakan daftar menu dan mengamati aktivitas keluarga Eunsang serta si kembar Chiba, sedangkan yang satu lagi membaca isi buku menu dengan syahdu.

Siapa lagi kalau bukan Yoshinori dan Haruto.

"Gak kedengeran," gumam Yoshinori.

"Mereka ngapain, sih? Nyari ortu angkat?" Haruto menyipitkan mata, mengingat kembali percakapan orang-orang itu ketika dirinya dan Yoshinori berjalan melewati mereka.

Tak lama kemudian, ia memanggil waitress dan menyebutkan satu persatu makanan yang ia pesan. "Donkatsu, miso ramen, chicken steak, crispy ebi tempura-nya empat, marumi, egg roll tiga, Milo dua."

Yoshinori melayangkan tatapan datar pada adiknya.

"Apa? Kan aku masih lapar," ucap Haruto dengan wajah innocent. "Abang mau pesan apa?"

Whimsical SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang