"To, kamu ngeliatin apa?"
Haruto mencoba tak mengindahkan pertanyaan Wonyoung yang duduk di sebelahnya.
Saat ini, hanya satu hal yang ada di kepala Haruto.
Dahyun.
Kenapa ada di sini? Kenapa berdiri di kantin sekolahannya? Kenapa celingak-celinguk sambil membawa piring berisi nasi goreng dan satu gelas teh?
Banyak pertanyaan di kepala Haruto yang membuatnya pusing sendiri.
Tak tahu jin jenis apa yang merasukinya, Haruto berseru memanggil, "Dahyun!"
Mendengar namanya disebut, Dahyun menolehkan kepala. Ia terkejut ketika bertukar pandang dengan Haruto.
Mau tak mau, Dahyun berjalan menghampirinya.
"Y-ya? Wah, Kakak sekolah di sini juga?"
Haruto menggeleng. "Enggak, numpang makan doang."
"Oh ...." Dahyun menundukkan kepalanya, dan itu membuat Haruto jadi merasa heran. Kenapa tiap kali bertemu dengannya, gadis itu selalu nampak ketakutan?
"Yaiyalah, sekolah di sini."
"Ru, dia siapa?" tanya Wonyoung, cemberut karena terus-terusan diabaikan.
"Kepo," balas Haruto, lalu memandangi Dahyun yang masih berdiri di depannya. "Duduk aja."
"Kenalan kamu? Keluarga?" tanya Wonyoung lagi. Haruto tak manjawab, malas soalnya.
Dahyun meletakkan piring dan gelasnya di atas meja, lalu duduk di hadapan mereka berdua sambil sesekali melirik.
"Lo masuk kelas tujuh apa?"
"Tujuh B, Kak."
Dahyun mulai menyendokkan nasi goreng. Tangannya bergetar ketika menyadari perempuan di samping Haruto sedang menatapnya tajam.
Huhu, baru satu hari berada ke sekolah ini, masa sudah dibenci kakak kelas?
Tidak, tidak bisa begini.
Mata Dahyun menyapu isi kantin hingga ke sudut-sudutnya, lalu mendapati seorang pemuda yang sempat dilihatnya di kelas. Walaupun tak pernah berbicara dengannya -kenal nama saja tidak-, tapi lebih baik bersama anak itu, daripada dengan Haruto dan pacarnya yang menyeramkan.
"Eh, itu ada teman saya. Saya makan di sana ya, Kak."
Dahyun membawa makanan dan minumannya ke meja lain, membuat Haruto langsung merengut. "Dia kenapa, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Whimsical Siblings
FanfictionYoshinori, Mashiho, Nako, serta Haruto. Empat bersaudara sengklek yang hidupnya normal-normal ajaib. Dan ini adalah kisah pendek mereka.