☁️ Hayoloh ☁️

847 179 10
                                    

"Kamu bisa bahasa Jepang, gak? Eh, pasti bisa dong, kan orang Jepang, haha."

"Bisa, Tan--- eh, Ma."

SUMPAH, Mashiho benar-benar geli mendapati dirinya sedang memanggil ibu seseorang dengan sebutan mama.

"Papa kerja di perusahaan punya orang Jepang, jadi bisa dikit-dikit ngomong bahasa Jepang," kata Naeun, menyenggol lengan Taemin.

"Iya, nanti kapan-kapan kamu ajarin Papa, dong, biar tambah lancar."

"Oh, boleh boleh."

Huhu, Mashiho merindukan Yoshinori serta Haruto.

Eunsang sendiri hampir tak ada buka suara, kecuali saat ditanyai sesuatu oleh mamanya. Mungkin dia merasa sama canggung seperti Mashiho.

Di lain sisi, Nako tampak ceria dan akrab berbincang dengan Naeun.

"Kamu kalau gede mau jadi apa, Cio?"

"Engg dokter, Ma."

"Wah, sama kayak Eunsang, yaa. Nih anak pengen banget ngikut kakaknya yang masuk FK UGM."

"Oh, sepupu Cio juga ada yang FK UGM."

"Beneran? Siapa namanya? Kali aja bisa tante jodohin sama kakaknya Eunsang."

Eunsang menatap ke arah lain, bingung memberikan reaksi terhadap ucapan sang mama yang tak kira-kira.

"Namanya Sakura."

"Namanya aja udah cantik, gimana orangnya -eh, sebentar. Kalau mereka nanti menikah, artinya mama bisa dapat dua mantu orang Jepang, dong?"

Eunsang ingin menutup mulut mamanya dengan sesuatu, apa pun. Dengan serbet juga tak apa. Sementara Nako dan Taemin hanya tergelak, Mashiho diam-diam mulai terbiasa dengan kelakuan heboh Naeun.

Setelah makan malam panjang serta percakapan yang lumayan lama, akhirnya Nako dan Mashiho diantar ke depan gerbang komplek perumahan. Tidak sampai depan rumah, karena itu namanya bunuh diri bagi Nako.

"Dadah, Nana~ Cio~ Kapan-kapan ke rumah lagi, yaa~" Naeun melambaikan tangan dari jendela. Mobil mereka kemudian pergi beberapa detik setelahnya.

Di depan rumah, ketika hendak membuka pagar, keduanya dikagetkan oleh sebuah suara.

"Hayo, habis dari mana?"

Nako membalikkan badan, Masiho menyusul setelahnya. Sempat bertatapan sepersekian detik, si kembar tersentak dan berusaha bersikap sebiasa mungkin.

"Rum---"

"Asik ya, dinner sama 'mama papa' barunya?"

Glek

"Masuk dulu, kalian jelasin semuanya di dalam. Terutama kamu, Na." Yoshinori meletakkan satu jarinya di alat yang terpasang pada pagar rumah. Lalu, pagar itu terbuka, membuat mereka otomatis berjalan menuju bangunan rumah.

"Loh, baliknya bareng?" Pak Daesung selaku satpam rumah ketika mereka melewati posnya. Setahu bapak itu, anak-anak Chiba berangkat sendiri-sendiri di waktu yang berbeda, kecuali Yoshinori dan Haruto.

"Iya, Pak, tadi papasan di jalan." Yoshinori menjawab asal.

The Chibas yang hobi berdusta.

Whimsical SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang