☁️ Knock Knock ☁️

1.1K 212 8
                                    

"Kok Mbak udah balik?" Haruto yang baru membuka pintu depan, dibuat terkejut dengan kehadiran si kakak perempuan yang tau-tau sudah pulang dan tengah duduk di sofa ruang tamu. "Hm, situ beneran Mbak, kan? Bukan jin if--- oh, bener." Haruto terkekeh saat Nako melempar bantalan sofa ke arahnya.

Haruto baru saja tiba dari sekolah. Jam pulang SMP memang lebih cepat 2 jam dibandingkan SMA tempat Yoshinori, Mashiho, dan Nako bersekolah. Jadi, dia selalu menggunakan jasa layanan Grab atau GoCar karena Yoshinori tidak bisa menjemput. Dulu sempat menggunakan sepeda---kata Yoshinori supaya sehat---tapi tak bertahan lama karena seperti yang kalian tahu, Haruto benci panas.

"Cio sakit, jadi kami pulang cepat," jawab Nako sambil mengunyah kripik kentang di sofa ruang tengah, sudah mengganti baju dengan kaos longgar yang dicarinya dari lemari Yoshinori.

Haruto mengangguk, lalu berjalan menuju kamarnya untuk ganti pakaian.

Begitu selesai, ia segera pergi ke dapur untuk mengambil dua kotak Milo dan duduk di samping Nako, ikut menonton animasi Shinchan.

"Episode ini kan udah kita tonton tadi malam," protesnya malas.

"Mbak mau liat lagi," balas Nako tak peduli.

"Ck." Haruto menyandarkan tubuh pada punggung sofa dan mulai menyedot Milo di genggaman.

"Mau, gak?" Ia menawarkan Milo satunya pada Nako.

"Tumben?"

"Aku lagi pengen nyoba jadi orang baik."

Nako mengambil susu kotak itu dan mulai menikmatinya. "Aneh. Kesambet Tante Linda?"

"Pelit salah, dermawan juga salah. Emang aku gak pernah bener, ya, di mata Mbak."

Nako tertawa pelan dan melemparkan atensinya kembali ke televisi. Hingga sekitar lima menit kemudian, bel rumah berbunyi, dan pintu diketuk.

"Ru, tolong bukain, dong. Ini juga sekalian sampahnya dibuang." Nako menyerahkan kotak Milo-nya pada Haruto.

Sambil mendumel dalam hati, Haruto menuruti semua perintah itu. Sekali-kali jadi manusia yang berguna.

"Permisi, saya--- loh?"

Haruto memiringkan kepala, berusaha mencoba mengingat di mana dan kapan dia pernah melihat gadis yang saat ini sedang berdiri di depannya.

"Kenapa?"

"Ma-maaf, saya mau ngantar kue ini, Kak."

Oke, sekarang Haruto ingat. Namanya Dahyun. Gadis itu adalah orang yang beberapa hari lalu memukul shuttlecock tepat ke kepalanya. Sama seperti hari itu, sekarang pun, ia terlihat masih ketakutan dan menunduk.

"Ulang tahun?"

"Enggak, ini Mamah bikin kue untuk dibagiin ke tetangga-tetangga. Silakan diterima, Kak."

Haruto mengambil wadah kotak besar yang diberikan padanya, lalu kebingungan ketika Dahyun langsung berlari pergi.

















Kenapa, sih? Kebelet, ya?

"Anak aneh ...."

Whimsical SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang