🍁RENDY FARDIGO

52.9K 3.4K 152
                                    

Vella memalingkan wajahnya ke arah jendela luar. Sedangkan Arjuna fokus menyetir sambil sesekali melirik Vella sekilas.

Vella mengingat kejadian beberapa jam yang lalu membuat wajahnya memerah malu.

Ia sudah bukan gadis lagi.

Sahabatnya jika tau pasti akan heboh.

Arjuna mengusap puncak kepala Vella pelan membuat Vella menoleh menatapnya.

"Gak usah di inget yang tadi"ujar Arjuna datar namun terselip nada sedikit menggodanya.

Vella menghempaskan tangan Arjuna yang masih berada di atas kepalanya.

"Gara gara kamu!"

"Loh?kok aku?!"

"Iyalah!bodo amat ah kesel aku sama kamu!"

Arjuna menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.

Ia membelokkan stir mobil-nya ke arah sebuah restoran.

"Mau ngapain?" Vella menyatukan kedua alisnya saat Arjuna membelokkan stirnya ke sebuah restoran.

Arjuna berdecak saat mendengar pertanyaan Vella yang di luar nalar.

Ia memberhentikan mobilnya ke restoran. Jika bukan untuk mengisi mereka lalu untuk apa.

"Mau maling uang!" Jawab Arjuna asal.

Vella melotot lalu memukul bahu Arjuna kencang.

"Duit kamu banyak kenapa tiba-tiba pengen jadi maling?!"

Arjuna memutar bola matanya malas lalu mematikan mesin mobilnya saat mobil sport-nya sudah terparkir rapih di parkiran.

Arjuna memutar bola matanya malas lalu mematikan mesin mobilnya saat mobil sport-nya sudah terparkir rapih di parkiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo gak mau ke dalam restoran biarin aja kamu aku kunciin ke sini. Paling balik-balik udah sesek napas"

Vella menatap Arjuna heran.

Dua kali.

Dua kali Arjuna berbicara asal seperti tadi. Biasanya lelaki itu akan berbicara lembut atau sedikit ada lelucon.

Akhirnya Vella memutuskan untuk ikut masuk ke dalam restoran ketika melihat Arjuna berdiri tajam di depan pintu masuk seperti---Security.

Bukan.

Bukan karena Arjuna seperti security ia keluar dari mobil. Namun karena tatapan lapar kaum hawa yang menatap suaminya lapar.

Sialan.

Vella berjalan mengikuti Arjuna dari belakang sambil memasang raut masam.

Arjuna memilih duduk di sebuah sofa empuk yang ada di ruangan itu.

"Pesen mau apa"ucap Arjuna sambil menyerahkan buku menu kepada Vella.

Setelah melihat-lihat buku menu Vella memesan dan langsung di angguki oleh pelayan tersebut.

Ar-VellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang