'Gak semua kalangan atas harus berteman dengan yang sederajat kan?'
-Dave-oo0oo
Vella terus menggerutu. Akibat keasikan mengobrol dengan keempat sahabatnya ia jadi lupa waktu.
Beberapa kali ia melirik gelisah jam tangan berwarna putih di tangannya. Jam 23.15
Shit.
Arjuna sudah pulang dari kantornya sejam yang lalu. Dan sial-nya handphone-nya lowbat dan ia lupa membawa kabel data membuat dirinya tidak bisa mencharger di mobil.
Terakhir yang ia lihat sebelum handphone-nya low adalah Arjuna menelfonnya 300 kali dan mengirimi-nya pesan berisi sebuah ancaman khas lelaki itu.
Lagi-lagi Vella menyumpah serapahi nasibnya. Sepertinya nasib-nya sedang tidak baik sekarang.
Harusnya ia men-cek bensin mobilnya. Ia melihat sekitar jalanannya. Sepi.
Dengan keberaniannya Vella keluar dari mobil dengan membawa handphone dan tas yang berisi buku buku materi di kampus-nya.
Vella memeluk tubuhnya sendiri yang merasa kedinginan. Ia lupa. Tadi siang saat kuliah ia memang memakai baju tipis karena cuaca yang panas. Dan sekarang justru ia kedinginan.
Vella melihat segerombolan laki-laki dengan pakaian hitam dan tato di lengannya.
Ia beringsut mundur.
Saat Vella ingin berbalik memasuki mobil-nya lagi seseorang menepuk bahu kanan-nya.
Vella terus berdoa dalam hati supaya dirinya selamat. Ia tak mau tubuhnya menjadi santapan lelaki preman tadi.
Lelaki itu membalik paksa tubuh Vella yang gemetar. Vella terus menunduk tak berani menatap wajah preman itu.
"Vella ya?"
Vella mendongakkan wajahnya saat preman yang tadi memegang bahunya menyebutkan namanya.
Darimana dia tau nama gua?
Dilihat sekumpulan preman itu menatap Vella heran.
"Lu lupa sama kita?"
Memori lama mulai bermunculan di otak-nya. Vella menegang. Ia merasa bersalah sempat takut kepada mereka.
"J-Je--jef--jeffery?"
Akhirnya lelaki yang ia sebut namanya tadi menyunggingkan senyumnya.
"Gua kira lu lupa"
Vella tersenyum lega.
Jeffery dan teman teman segerombolan premannya adalah teman abangnya. Bang Dave.
Kaget kan?karena Bang Dave seorang yang pernah menjadi dokter dan sekarang menjadi CEO mau berteman baik dengan mereka yang selalu di hina sebagai penjahat dan kalangan bawah.
Dave selalu membantu mereka jika mereka membutuhkan uang dengan cara memberi mereka pekerjaan.
Dan dengan kebaikan hati bang Dave. Mereka balas budi untuk selalu melindungi dan mendukung semua yang bersangkut paut dengan keluarga Smith.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar-Vell
Fiksi PenggemarSEQUEL 'VELLA' Bagi yang belum membacanya harap membaca dulu lebih awal supaya mudah mengerti alur ceritanya. Terimakasih.