Ar-Vell

🍁Mall

Di hari Minggu-nya Vella hanya berguling kesana kemari di kasur seperti orang bodoh.

Ia mengacak acak rambutnya bosan. Di tatapnya Arjuna yang fokus menatap laptop dengan secangkir kopi di meja nakas di kamar-nya.

Arjuna memang mengerjakan pekerjaan kantornya di kasur. Supaya Vella ada temennya. Padahal sama aja.

"Jun"

"Hm"

"Junaa"

"Hmmm"

Vella berdecak menatap Arjuna gemas.

"Bodoamat ah!aku gabut tau!"cemberut Vella sambil memukul pelan wajahnya dengan guling yang ia peluk.

"Tidur aja"

Mendengar jawaban Arjuna yang kelewat santai Vella menatap Arjuna sinis.

"Ogah!daritadi udah kaya sapi kurang gizi tidur tiduran mulu tau gak?!"

"Enggak.."

"Bacot!"

Arjuna menghela nafasnya.

"Trus kamu mau apa?"

Vella meledek Arjuna dengan meniru kembali ucapan Arjuna.

"Tris kimi mii ipi. Mau cari suami yang lebih perhatian ke aku!"

Oke. Arjuna nyerah. Dengan setengah tak ikhlas ia menutup laptop-nya.

"Mau jalan jalan?"

Mendengar penawaran Arjuna membuat mata Vella berbinar.

"Maaaauuuuu!!!!!daritadi kek!"

"Ganti baju buruan"

"Yes!"

Vella bangun dari acara rebahannya dan melompat lompat di kasur seperti orang gila.

"Vel,nanti kasurnya ambruk!"

"Bodo!tinggal beli lagi. Kamu kan orkay"

Arjuna tersenyum bangga atas ucapan Vella di akhir kalimat.

"Baru tau?"

"Orang kaya monyet maksudnya"

Dengan cepat Vella berlari ke walk in closet ketika melihat raut kesal Arjuna.

"Just kidding Jun"

"APA?!"

oo0oo

Sedari tadi Arjuna tak melepaskan tautan tangannya dan Vella sedikit-pun. Bagaimana tidak Vella nampak cantik dan dewasa dengan baju itu.

Padahal Vella hanya memakai kaos pendek bermerk ,celana panjang yang berwarna senada dengan kaos yang di pakai,dan sepatu.

Itupun Arjuna yang memilihkan.

Arjuna menggeram kesal saat banyak tatapan kaum laki-laki menatap istrinya lapar.

"Sakit Jun!"ucap Vella tiba-tiba saat Arjuna mengeratkan pegangan tangannya.

Arjuna melepaskan tautan tangan mereka lalu merangkul pinggang Vella posesif. Saking posesif-nya tubuh Vella dan Arjuna menempel.

Vella menatap Arjuna tajam.

"Ini jadinya aku jalan miring kalo begini!"