Rendy mengacak acak rambutnya bingung. Sudah hampir 2 jam mereka berada di cafe namun Vella tak kunjung cerita ataupun mengusulkan ide untuk aksi balas dendam.
Yang dilakukan Vella hanya menangis sambil meremas handphone-nya kuat kuat saat di layar handphone-nya menunjukkan foto yang di kirim oleh Luna.
Foto yang dikirim Luna jelas membuat hati Vella seperti tertusuk ribuan jarum dari berbagai arah. Bahkan mungkin kepercayaannya untuk Arjuna sudah tidak ada.
Luna mengirimi Vella sebuah foto dimana ada dua insan yang saling berpelukan. Siapalagi jika bukan Luna dan Arjuna.
Tapi sepertinya foto itu sangat disengaja. Luna membuat rencana. Vella kira Luna licik karena jiwa-nya yang sakit. Namun nyatanya salah. Luna memang benar licik.
Secara waras ataupun tidak.
Vella juga tidak tau apa motif Arjuna. Dulu Arjuna begitu membenci Luna hingga sekarang lelaki itu seolah olah merindukan keberadaan Luna.
"Vel jangan nangis terus kenapa. Merinding sendiri gua"ucap Rani yang merasa kasihan dengan wajah Vella yang kusut.
Vella menghentikan tangisannya dan menatap para sahabatnya dan Rendy bergantian.
"Lah iya juga. Ngapain gua nangisin Arjuna?"sinis Vella sambil membenarkan wajahnya.
"Dih bocah edan!situ yang nangis nangis situ juga yang nanya"ujar Syila sambil memutar bola matanya jengah.
"Gua gak edan!si Luna tuh edan!"ketus Vella tak terima.
"Lu semua edan!"teriak Rendy frustasi.
Jeje yang posisi-nya duduk di samping Rendy memukul punggung lelaki itu pelan.
"Lu kenapasi?frustasi banget mukanya?"
"Nih ya bayangin aja. Disini gua cowok sendiri. Trus si Vella malah nangis nangis. Kalian gak sadar daritadi mereka mereka natep gue idup idup?dikira gua yang nangisin Vella bangsat"sewot Rendy tak terima.
Mendengar penuturan Rendy membuat Syila tertawa kencang.
"Santai aja kali mukanya. Jangan ngenes ngenes amat"
"Kakak ipar sialan!"
Rani mencubit gemas pipi Rendy membuat Rendy menekuk wajahnya.
"Jangan cubit pipi gua anjir"ucap Rendy kesal.
"Lu kalo cemberut mukanya lucu!mirip musang"
"Si setan ya kalo ngomong..."
Baru saja Rendy ingin melempar sedotannya ke wajah Rani karena bisa bisanya menyamakan wajah tampannya dengan musang namun suara bisik bisik dari meja sebelah membuat Rendy mengelus dada.
'Ih dia kok cowok cowok buaya ya. Liat tuh. Ceweknya sampe 4. Emang dasar cowok mah suka gitu ya'
"Astagfirullah fitnah apa lagi ini!"lirih Rendy sambil membenturkan kepalanya pelan ke meja.
Vella dkk bukannya merasa kasihan justru malah tertawa kencang karena wajah ngenes Rendy yang asli tanpa di buat buat.
"Gua kasian yang jadi jodohnya Rendy. Mukanya Rendy ngenes soalnya malu maluin diajak kondangan"celetuk Jeje sambil meminum mocacino-nya.
"Ohiya!kenapa Rendy gak di jodohin sama Luna aja?!"usul Vella sambil menggebrak meja.
Syila menatap Vella cengo.
"Lah iya juga. Kali aja si Luna insaf---
"Ngaco lu berdua kalo ngomong!"sewot Rendy.
"Emm--gimana kalo lu pura pura selingkuh sama Rendy aja Vel?"usul Rani sambil menyengir lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ar-Vell
FanficSEQUEL 'VELLA' Bagi yang belum membacanya harap membaca dulu lebih awal supaya mudah mengerti alur ceritanya. Terimakasih.