ENAM

52.9K 5.2K 266
                                    

Hari Sabtu adalah surganya kelas 10 Mia 3 karena dua mata pelajaran pertama kosong. Bukan dikosongkan sekolah, namun guru mata pelajaran yang bersangkutan sering tidak mengisi pembelajaran.

Entah itu karena ada pertemuan diluar, urusan keluarga, sakit, lupa, ataupun tanpa ada keterangan yang jelas. Tidak peduli alasannya, yang penting free.

Benar-benar free tanpa adanya tugas dari guru piket. Memang guru idaman dan favorit anak sekolah.

"Teman-teman ku yang tidak kucintai harap tenang ya, tetangga kita sedang menuntut ilmu. Kita sebagai manusia Pancasila harus saling menghormati, menghargai, dan menjaga ketertiban dan ketentraman sekolah tercinta ini." Patra sang ketua kelas mengingatkan kacung-kacungnya.

Memang jabatan disekolah yang paling tidak dihargai adalah ketua kelas. Buktinya tiga puluh siswa dari kelas tersebut yang sekarang terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu kelompok gosip, drakor, mabar, makan, dan dokumentasi tampak tak memperdulikan ucapan Patra.

"Woi ada pak Anton" Kata Patra.

"Mana-mana.."

"bohong kan lo"

"Chat yang lagi dikantin, suruh balik ke kelas"

"Bapak udah OTW?"

Empat kata satu kalimat bisa mengalahkan banyak nya kata dan kalimat yang Patra keluarkan tadi. Ajaib, tapi kenyataan.

"Gak ada, gue cuma mau kalian jangan ribut kalau gak mau dikasi tugas" Patra memperingati. Jarak ruang piket dengan kelas 10 Mia 3 tidak jauh, sehingga suara yang keras akan terdengar sampai keruang piket. Biasanya walaupun guru yang bersangkutan tidak memberikan tugas, guru piketlah dengan tak berperasaan memberikan banyak tugas.

"Ganggu aja lo. Foto-foto gue kehapus" Kesal Yara yang tak sengaja tertekan tombol Delete pada galerinya. Yara dan Delta berada di kelompok dokumentasi yang sibuk berselfi ria di ponselnya.

"Syukurin!"

"Udah deh Yara, kita foto lagi aja. Delta mau posting di Insta story nih"

"Ayo.." Kata Yara dengan semangat 45.

"Boomerang aja deh, jelek kalau foto" Pendapat Delta setelah mereka banyak berfoto.

"Laknat emang lo, udah foto sebanyak ini baru lo bilang jelek."

"Hehe.. soalnya kalau foto itu diam. Kalau boomerang tuh gerak-gerak, jadi gak terlalu formal" Kata Delta sambil menghapus foto-foto tadi.

"Sejak hp nokia udah ada cameranya, kalau foto emang diam Delta.. kalau lo gerak yang ada fotonya buram"

"Bukan gitu Yara, maksud Delta tuh.."

"Apa.. Apa!" Tantang Yara.

"Kalian tau gak semalam tuh gue liat dengan mata kelapa gue sendiri kakak kelas kita tercinta boncengin cewek" KataTia si lambe kelas yang memberitahukan informasi pada teman-temannya. Letak kelompok gossip itu berada dipojok kiri kelas, lokasi ternikmat dan tersyahdu setan-setan.

"Kepalaaa" Suru jamaah Tia

"Udah deh Delta, gue mau dengar tausiah Tia aja, lebih seru daripada foto sama lo" Kata Yara yang melangkah ke tempat Tia dan teman-temannya menggosip ria. Godaan setan terkutuk, suara Tia yang sebenarnya tidak nyaring bisa terdengar ke telinga Yara, padahal jarak mereka cukup jauh.

"Yara, kalau mau ngegosip Delta ikut!"

"Cepat-cepat yang mau dengerin gossip sini merapat, gratisss" Seru Tia kepada penghuni kelas.

***

"Typo anjirr, maklum gue belum minum nih" Kata Tia mengusap-usap lehernya.

DAMARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang