'Kamu makin cantik kalau lagi masak'
***
"Ma Davina mau sambel" Davina menghampiri Dara yang sedang memasak.
"Ah nggak, capek mama. Itu yang dimeja udah banyak masih kurang aja kamu," semprot Dara yang tengah mengaduk sayur sop.
Hari ini Dara memasak menu makanan lebih banyak dari biasanya. Seperti perkataannya, di meja sudah banyak tapi yang di kompor masih ada masakan lainnya.
"Beda dong ma, sambel kan bukan lauk. Gak enak kalau makan gak pedes."
"Nggak pokoknya! Bantuin masak gak, tapi banyak maunya." Dara kesal akan anak bungsunya yang enggan untuk membantunya ketika di dapur. Davina akan turun hanya ketika lauk sudah tertata dengan rapi di meja makan.
"Adek gak bantu masak, tapi bantu cuci piring tau." Tugasnya yang paling utama di rumah adalah mencuci piring. Davina memberenggut lalu duduk di meja makan yang terhubung dengan dapur.
Dara mempunyai anak perempuan, yang memang sudah kodratnya untuk mengurus rumah. Ia tidak ingin anaknya yang malas semakin malas jika memperkerjakan asisten rumah tangga di rumah.
"Kalau Davina mau, Delta bisa buatin kok tante," ujar Delta yang sedang menggoreng ayam.
"Wahh beneran kak? Mau kok, Davina mau." Tubuh yang tadinya letoy langsung tegak
"Ahh gak usah Delta," tolak Dara tak enak. Delta pasti sudah cukup lelah dengan seharian berada di sekolah. Apalagi di sore harinya, latihan rutin paskibra yang jelas sangat menguras tenaga dan mengikis hati.
"Gakpapa kok tante, Delta udah biasa bikin sambel. Soalnya papa kalau makan juga harus ada sambelnya." "Termasuk Delta" lanjutnya dalam hati.
"Davina!" panggil Dara.
"Kenapa sih ma... selow napa, yang tukang buat aja biasa aja."
"Ambil cabe sama tomat di kulkas," titah Dara pada anak bungsunya.
"Suruh ngambil cabe sama tomat aja pake ngegas. Masak kali pake gas," gerutu Davina sambil berjalan ke kulkas.
"Sekalian cuci," perintah Dara lagi.
"Iya"
"Cabe sama tomatnya disimpan dimana? Gak ada di kulkas" ujar Davina ketika tidak menemukan barang yang di maksud.
"Ada, coba di cari betul-betul."
"Gak ada ma...," ucap Davina kembali. Matanya sudah menyusuri etalase dan rak-rak kulkas, sampai-sampai ia mencari di bagian freezer kulkas.
"Di bawah Davina, tempat yang untuk naruh sayur-sayuran, mama taruh di Tupperware tuh."
"Kenapa gak bilang daritadi?" kesal Davina.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARA [END]
Novela JuvenilAkan ada waktu dimana Senior tunduk pada Junior Damara Hanif Khaeru seorang Purna Paskibraka Nasional dan juga ketua Paskibra SMA Erlangga. Dikenal dengan sosok yang berprestasi namun buruk di kalangannya. Datar, dingin, cuek, kaku, bossy, dan tegas...