DUA PULUH LIMA

43.3K 3.6K 84
                                    

'Bukan merendah tapi kadang kita memang harus menyadarkan posisi'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Bukan merendah tapi kadang kita memang harus menyadarkan posisi'

***

"Nongkrong yuk... Udah lama nih kita gak kumpul bareng," ajak Farhan.

Kendaraan bermotor tidak memenuhi parkiran, lenggang dan sepi. Hanya ada motor-motor siswa siswi SMA Erlangga yang hari ini mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Itu juga perlahan keluar dari parkiran untuk menghantarkan ke rumah sang pemilik.

Kegiatan ekstrakurikuler hari ini telah dicukupkan dikarenakan jarum pendek jam sudah mengarah di angka 5.

"Boleh juga tuh, gue rindu tau sama kalian." Sapta menduduki jok motornya.

Pletak

"Aww... sakit bego!" ringis Sapta ketika Farhan menjitak kepalanya.

"Lo yang bego! Tiap hari ketemu, sekolah juga sekelas, ekskulpun sama. Gimana lo bisa jadi rindu. Harusnya lo bosan liat muka-muka ini terus"

Cengiran lebar menghiasi wajah Sapta "Gue gak bosan kok"

"Tapi gue bosan liat muka jelek lo terus," telak Farhan menusuk hati Sapta hingga ke dasar terdalam.

"Ya Allah Farhan... lo ngejek ciptaan Allah? Gak baik Farhan, awas lo kena azab endosyar." Sapta mengelus-ngelus dadanya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Farhan melirik Sapta sekilas, malas untuk berdebat panjang yang tidak ada gunanya. "Gimana Dama?"

"Terserah"

"Zakat gimana, mau gak?" Tanya Farhan yang sendari tadi melihat temannya sibuk dengan ponsel. Bahkan mengacuhkan bacotan Sapta. Jika biasanya Zakat dan Sapta yang berdebat, hari ini ia malah menggantikan posisi Zakat.

"Woi Bengal!" Seru Sapta dikala Zakta sama sekali tidak bergeming.

"Apaan Masha!" Dengus Zakat.

"Gak usah mulai lo" Sapta kesal ketika Zakat menyebutnya Masha kembali. Sungguh hari ini ia tidak ingin berdebat ataupun berkelahi panjang x lebar x tinggi, ia sudah cukup letih dengan kegiatan dan ekstrakulikuler. Walaupun tidak ikut melakukukan baris-berbaris dan komponen lainnya yang dilakukan Angkatan 33 dan Capasga 34 dalam kegiatan paskibra, ia hanya mengawasi. Tetapi rasa capek tak ayal juga dirasakan ketika mondar-mandir.

Apa kabar dengan mereka yang melakukan serangkaian kegiatan ekstrakulikuler?

"Mau gak nongkrong?" Tanya Sapta sengit, masih mengingat perkara sebelumnya.

Zakat menggeleng "Sorry gue ada janji, jadi gak bisa pergi."

"Halah sok sibuk lo pake ada janji-janji segala," respon Sapta.

"Sama siapa?" tanya Farhan.

"Nanti juga orangnya ke sini"

"Anak sini dong?" tanya Farhan yang diangguki Zakat.

DAMARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang