'Semangat!'
***
Rutinitas yang sempat tersendat kini kembali normal. Pergi dan pulang sekolah kembali bersama-sama. Agam tidak lagi menyalahkan kedatangan Damara di pagi hari, sehingga Damara menganggap jika Agam telah memberikan lampu kuning. Tentu saja kuning, lampu hijau akan di berikan ketika Delta benar-benar menjadi bintang kelas yang bersinar di semester ini.
Tak habis pikir dengan jalan pikiran para orang tua. Sepenting itukan angka di mata mereka? Kesuksesan sesungguhnya tidak hanya diukur dari nilai atau nomor di kelas. Tetapi, kesuksesan juga dapat diwujudkan dengan tekat yang kuat, kesungguhan dan pengalaman hidup yang ada.
Cara bekerja dalam kelompok, memecahkan masalah, menghadapi orang lain, memimpin dan menjadi pekerja dalam sebuah kegiatan hanya di dapatkan di organisasi maupun ekstrakulikuler.
Pengetahuan memang di perlukan dalam pekerjaan, namun apa gunanya bila memiliki ilmu tapi tidak tahu untuk mengaplikasikannya.
"Nih, biar semangat ulangannya." Damara menyorongkan sekotak susu.
"Makasii..." Delta dengan senyum lebarnya.
"Iya," mengelus rambut surai Delta.
Menaiki motor Damara dan menancapkan sedotan di kotak susu. Delta mengangsurkan sedotan ke depan mulut Damara. "Minum"
"Buat kamu aja."
"Korsa. Masa aku sendiri yang minum. Masih steril nih, belum aku minum." Delta menggoyangkan kotak susu tepat di wajah Damara. Mau tak mau Damara menyeruputnya.
"Dikit banget," protes Delta.
"Buat kamu aja."
"Yaudah, ayo jalan. Hari pertama ulangan, aku gak mau telat."
"Masih pagi ini, gak mungkin telat."
"Iya, tapi aku mau belajar bentar nanti sebelum masuk. Mau ingat-ingat materi lagi, biologi loh hari ini."
Biologi jika dipelajari tidak ada habis-habisnya. Dalam ruang lingkup biologi, organisasi kehidupan makhluk hidup terdiri dari berbagai tingkatan, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma hingga biosfer.
Benar-benar mata pelajaran yang sangat meresahkan memori otak.
"Hm"
"Nanti kalau kamu udah keluar duluan, tungguin ya."
"Iya"
Delta paham betul jika umat laki-laki tidak betah yang namanya berhadapan dengan soal-soal. Jika sudah selesai, mereka tidak akan repot-repot untuk mengecek ulang.
Tapi biar bagaimanapun jika itu terjadi pada Damara, Delta tidak akan mempermasalahkannya. Otak Damara lebih cair daripada dirinya. Tidak perlu ditelusuri ulang atau dikerjakan berkali-kali untuk memastikan jawaban, pilihannya pasti sudah benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARA [END]
Teen FictionAkan ada waktu dimana Senior tunduk pada Junior Damara Hanif Khaeru seorang Purna Paskibraka Nasional dan juga ketua Paskibra SMA Erlangga. Dikenal dengan sosok yang berprestasi namun buruk di kalangannya. Datar, dingin, cuek, kaku, bossy, dan tegas...