'Aku harap tangan kita akan terus mengenggam hingga keriput'
***
Lonceng berdenting ketika Delta memasuki café. Desain café sangat unik sehingga membuat pengunjung nyaman. Terdapat area indoor, outdoor, dan rofftop. Namun sesuai tempat janji ia akan menuju ke area rofftop.
Delta celingak celinguk mencari seseorang yang memiliki janji dengannya. Menurut kesepakatan mereka akan bertemu di Wols Café tepatnya di lantai atap, tetapi tidak dijelaskan spesifiknya disebelah mana.
Lambaian tangan itu membuat Delta berjalan ke pemilik tangan. Anehnya meja itu diisi lebih dari satu orang. Delta tidak tau jika dia turut mengajak teman-temannya. Delta jadi malu dan sedikit cemas. Ada Damara di sana, berserta Zakat, Sapta dan Farhan. Terlalu asing rasanya jika Delta masuk ke perkumpulan itu.
Jika Delta tau akan ada Damara, ia pasti akan menolaknya. Jelas saja ia seperti sedang selingkuh. Menemui cowok lain tanpa meminta izin pada Damara.
Jangan salahkan Delta karena tidak mengabari, sebab chatnya yang kemarin saja belum mendapat balasan.
Damara dan ngambeknya sangat menyusahkan.
Tapi jika dipikir-pikir Delta juga salah karena mempermainkan kekhawatiran Damara. Makin tambah merajuk Si Doi. Berhari-hari ini Delta memikirkan sebab-sebab kemungkin Damara mendiaminya. Namun tetap saja sama, ia tidak melakukan sesuatu fatal yang menyangkut Damara.
"Hai Kak," sapa Delta pada semuanya dan tak lupa melakukan tos ala Paraga.
Saat kepalan tangannya menyentuh Damara ada rasa hangat dihati dan debaran jantung. Lama sekali tidak merasakannya. Ingin sekali untuk tidak melepas tos-an itu, jika perlu saling mengenggam.
"Mau pesan apa?" tanya Zakat menawari.
"Minum aja kak"
"Minum apa?"
"Apa aja deh kak," pasrah Delta. Tak ada pula yang benar-benar Delta inginkan untuk diminum.
"Air sumur mau?" tawar Zakat.
"Mau, tapi kakak tanggungjawab kalau saya masuk rumah sakit," guyon Delta.
"Jangankan tanggung jawab ke rumah sakit, tanggung jawab ke KUA juga oke"
Semua cewek pasti akan tersipu bila mendengarnya. Walaupun mereka tau itu hanyalah bualan semata. Dasar cowok, dengan mulut saja mereka bisa membuat para cewek terbang melayang ke halu.
"Dengarkanlah, wanita pujaanku
Malam ini akan kusampaikan
Hasrat suci kepadamu, dewiku
Dengarkanlah kesungguhan ini
Aku ingin mempersuntingmu
Tuk yang pertama dan terakhir"
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMARA [END]
Fiksi RemajaAkan ada waktu dimana Senior tunduk pada Junior Damara Hanif Khaeru seorang Purna Paskibraka Nasional dan juga ketua Paskibra SMA Erlangga. Dikenal dengan sosok yang berprestasi namun buruk di kalangannya. Datar, dingin, cuek, kaku, bossy, dan tegas...