DUA PULUH SATU

43.6K 3.8K 128
                                    

'Gak cuma lelah fisik, tapi juga batin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Gak cuma lelah fisik, tapi juga batin. capek ngedumel terus dalam hati.'

***

Ekstrakurikuler paskibra hari ini telah usai, ditutup dengan pengumuman anggota paskibra angkatan 33 dan capasga 34 yang lolos seleksi.

Untuk dapat lolos seleksi tersebut tidak hanya gerakan dan suara dalam membawakan aba-aba yang dinilai, tetapi juga presentase absensi selama kegiatan paskibra serta sikap anggota paskibra selama disekolah dan di ekstrakurikuler juga turut menjadi pertimbangan.

Semua anggota paskibra angkatan 33 dan capasga 34 yang telah terpilih harus bersedia mengemban tugas tersebut. Suka ataupun tidak dengan tugas yang diberikan bukan tanggung jawab angkatan 32, pelatih, maupun pembina.

Bagi yang sudah ditunjuk menjadi salah satu pasukan 17 tidak akan dapat diubah untuk menjadi komandan pasukan atau bahkan pasukan 8, sesuai keinganan yang bersangkutan. Terdengar egois ditelinga, tapi bukan tanpa sebab hal itu dilakukan, angkatan 32 selaku juri seleksi tau siapa yang pantas untuk menempati posisi-posisi tersebut.

Sampai detik ini hanya status lolos seleksi yang mereka dapatkan. Untuk lebih lanjut mengenai posisi mereka akan diumumkan esok hari, sekaligus beragenda membuat konsep dan formasi pasukan 8 dan 17. Mengingatkan waktu yang terus bergerak, mereka harus fokus dan tekun dalam hal ini.

Jika biasanya formasi, konsep dan teknis upacara diatur oleh pelatih, di satuan Paraga, Paskibra SMA Erlangga hal tersebut di buat oleh anggota-anggotanya dengan pengawasan pelatih dan pembina paskibra. Nantinya anggota-anggota paskibra akan berdiskusi mengenai formasi yang akan diambil, lalu memecahkan mencari solusi cara membentuk serta menutup formasi yang sudah ditentukan. Selanjutnya ide tersebut akan diajukan kepada pelatih dan pembina untuk ditanggapi. Hal tersebut dilakukan oleh pelatih dan pembina agar anggota Paraga dapat mandiri, kreatif, dan inovatif.

"Kak Dama, saya lolos gak seleksinya?" Yara bertanya ketika Damara dan Zakat memasuki UKS.

"Lo sama Delta lolos," jawab Damara. Lalu menatap cewek yang masih betah menutup matanya dikasur UKS. Sampai ekstrakulikuler berakhir Delta belum juga membuka mata, jujur siapapun yang melihatnya sangat khawatir. Terutama untuk kalangan senior pasti merasa takut jika juniornya bermasalah. Ketika terjadi sesuatu yang tidak baik, maka tersangka utama adalah seniornya sebab merekalah penanggungjawabnya.

Yara jingkrak-jingkrak kegirangan, akhirnya ia bisa menjadi bagian dari tim sukses berkibarnya sang merah putih kelak. "Wah.. beneran kan kak? Gak boong kan?"

"Gak, Dama salah ngomong tadi. Lo gak lolos seleksi. Semangat ya.. tahun depan masih ada kesempatan," sahut Zakat.

Wajah Yara tertawa kaku, ukiran senyum yang membahagiakan telah sirna. "Sa-saya gak lolos..." lirih Yara muram.

"Iya, gak lolos." Wajah Yara semakin sendu mendengar ucapan Zakat, matanya berkaca-kaca. Mungkin terdengar berlebihan, namun kalian tidak mengerti posisi Yara yang sangat menginginkannya. Ia sudah berjuang selama ini dengan panas-panasan dilapangan dan tekun dalam mempelajari baris-berbaris. Namun hasilnya sangat mengecewakan.

DAMARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang