TIGA PULUH LIMA

40.2K 3.7K 441
                                    

'Dimulai hari ini'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Dimulai hari ini'

***

Mata sipitnya menjelajahi penjuru sekolah, mendeteksi dimanakah keberadaan orang yang berada dalam kepalanya.

Sejak ia menginjakkan kaki di lapangan, pemanasan, hingga saat ini melakukan baris-berbaris, matanya belum juga menangkap objek yang dicari.

Posisinya sangat sulit saat ini, jika didalam barisan tentu saja tidak diperkenankan untuk melirik, apalagi toleh kanan kiri. Delta saja harus curi-curi waktu untuk mengalihkan pandangannya dari satu titik, seperti yang diperintahkan oleh kakak seniornya ini.

"Delta! FOKUS!!" kena Delta. Ladang senior untuk mendamprat juniornya. Hal ini akan dimanfaatkan untuk ceramah habis-habisan.

"Intruksinya balik kanan, kenapa kamu diam aja. Lupa dengan apa yang udah senior ajarin? BAGUS..."

Kesalahan Delta ialah hanya diam ditempat ketika diberikan intruksi balik kanan. Ia tidak memutar tubuhnya 180 derajat. Raganya di lapangan, tetapi jiwanya berkeliaran. Itulah salah satu faktornya.

"Makanya di rumah itu harus dipraktikin juga! Bukan hanya di ekskul! TURUN!!"

Delta mengambil posisi push up dan diikuti oleh semua anggota Capasga Angkatan 34 yang satu kelompok dengannya. Jika tidak dan bukan karena kata jiwa korsa, mereka tidak akan sudi untuk melakukan hukuman yang bukan diakibatkan oleh kesalahan yang mereka buat.

"Naik"

"Satu"

"Turun"

"Naik"

"Dua"

"...Naik"

"...Sembilan belas"

"Hei kamu! Kenapa masih posisi turun?! Melamun lagi?!!" tegur seorang senior perempuan dengan bibir merah merona dan area pipi yang masih tercover bedak. Sementara area T wajah sudah memudar akibat keringat maupun panas matahari.

Delta sarankan besok-besok tidak perlu memakai bedak, pakai sunscreen saja.

Lagipula paskibra tidak memerhatikan penampilan anggota. Warna kulit yang coklat dan kusam bukan masalah asing di dunia paskibra.

"ULANG DARI AWAL!!!"

Perintah mutlak.

Serempak mereka yang dalam posisi push up mendesah pasrah. Jika saja mata Delta tidak melihat penampakan dua orang remaja yang berbeda gender sedang berjalan beriringan, tidak akan ada push up yang mereka lakukan melebihi 2 seri. Padahal tinggal satu kali hitungan, hukuman push up akan berakhir.

Ini semua karena Damara yang sendari tadi dicarinya tiba-tiba menampakkan batang hidungnya bersama Mona. Keduanya tampak baru saja menuruni anak tangga lantai dasar. Entah apa yang mereka lakukan digedung sekolah yang telah sepi.

DAMARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang