DUA PULUH SEMBILAN

40.3K 3.7K 153
                                    

'Yara bilang gue bego, tapi kenapa bisa juara kelas?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Yara bilang gue bego, tapi kenapa bisa juara kelas?'

***

"Yara kantin yuk," ajak Delta sesaat setelah bel istirahat kedua berdering. Perut Delta ingin diisi makanan karena ia merasakan yang namanya lapar. Padahal ketika istirahat pertama tadi Delta sudah mengisi perutnya dengan setengah porsi nasi goreng karena setengahnya lagi terisi diperut Yara. Delta selalu merasa kelaparan, tetapi ketika ia makan porsinya sedikit.

"Nggak, kenyang gue. Tadi itu gue hampir makan 2 porsi nasi goreng. Perut gue masih nyembul nih, belum kempes." Yara mengusap perutnya yang menonjol akibat terisi makanan.

"Yaudah, temenin gue ke kantin aja kalau gitu."

"Gak, mager. Gue mau nonton, soalnya gue gak nonton sinetron episode semalam. Ketiduran gue," kegiatan Yara setiap malamnya adalah menonton sinetron indonesia yang memiliki ratusan episode dan tamat dalam jangka yang tidak jelas. Awalnya ketika duduk disekolah dasar ia hanya iseng mengikut mamanya menonton, tapi lama-kelamaan hingga sekarang ia jadi suka dan terbiasa dengan perihal dunia pesinetronan.

Walaupun begini Yara orangnya sabar. Buktinya ia masih setia menonton hingga nanti tamat. Kalau remaja lain, Yara yakin paling tidak akan tahan sampai episode 30.

"Yara, ayolah... Kantin..." Delta mengguncang tubuh yang diajaknya.

"Nggak, Pergi aja sendiri." Yara mencoba untuk tidak memperdulikan rengekan temannya. Ia memasang earphone di kupingnya.

Delta mencebik, kali ini keputusan Yara sudah harga mati, tidak bisa diganggu gugat. Beginilah jika Yara sedang malas gerak, ia tidak akan bergeser sedikitpun dari habitatnya.

Delta mengedarkan pandangan keseliling kelas. Hanya sebagian orang, sisanya entah kemana. "Woi, Kantin yuk!"

"Delta, lo mau ngantin?" tanya Patra.

"Iya, yuk!" semangat Delta, akhirnya ia memiliki teman untuk pergi ke kantin.

"Gue nitip es ya"

"Gak ada titip-titipan, Beli sendiri!" Delta langsung meninggalkan kelas setelahnya. Ia akan pergi sendiri, itu lebih baik daripada ia kelaparan.

"Tia, Dita, kantin yuk!" ajak Delta kembali ketika berpapasan di depan kelas.

"ini baru aja habis dari kantin." Dita menunjukkan bungkus snack dari tangannya.

"Kok gak ngajak gue sih?"

"Gue pikir lo mau pergi sama Yara tadi." jelas Tia.

"Nggak, dia gak mau. Yaudah gue ke kantin dulu."

Sebenarnya tidak masalah bagi Delta untuk melakukan sesuatu atau kesuatu tempat sendirian. Namun akhir-akhir ini ia malas untuk keluar dengan seorang diri apalagi dilingkungan sekolah. Ia tidak suka ketika berpapasan dengan kakak kelas apalagi senior paskibranya.

DAMARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang