ENAM BELAS

43.8K 4K 137
                                    

'Diam lebih baik agar tidak memperpanjang masalah'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Diam lebih baik agar tidak memperpanjang masalah'

***


"Sorry, gue gak sengaja" Ujar Damara merasa bersalah, yang dibalas Delta dengan anggukan.

Untuk mengurangi sedikit rasa bersalahnya, Damara ikut membantu Delta memungut kertas. Damara memungut kertas yang ada dibawah meja, kursi, lemari, dan yang sudah berterbangan jauh dari lokasi kejadian. Damara kasihan jika Delta harus menunduk ke bawah kursi atau meja untuk mengambil kertas.

Setelah selesai, Damara kembali memungut kertas yang ada di sekitar Delta. "Tangan lo kenapa?" Tanya Damara ketika melihat goresan yang berdarah di jari Delta.

Delta menggeleng "Gak papa."

"Udah, biar gue yang bawa kertasnya." Kata Damara menawarkan diri. Delta yang malas untuk berbicara, memberikan kertas-kertas tersebut kepada Damara.

"Ini mau di taruh di mana?" Tanya Damara.

Delta tak menjawab, tapi ia membuka lemari besar yang ada di sudut ruangan.

"Kak, saya pulang dulu ya.." Pamit Delta tanpa mendengar jawaban Damara.

Damara menghela nafas kasar, lalu keluar dari ruang paskibra "Gue keterlaluan gak sih" Gumam Damara sambil mengunci pintu ruang paskibra.

Sepanjang jalan menuju parkiran, rasa bersalah menghampiri Damara. Sampai-sampai Damara hampir jatuh ketika menuruni anak tangga. Damara juga menyadari perubahan sikap Delta yang biasanya sangat bawel menjadi pendiam.

Jujur Damara sangat puas dengan pekerjaan Delta. Ruang paskibra sangat bersih, Damara kira Delta hanya akan menyapu, mengepel lantai, dan membersihkan jendela. Ternyata Delta juga merapikan kertas-kertas berkas paskibra yang berserakan di atas meja dan kolong meja yang sangat berantakan.

Dan yang Damara paling tidak sangka, Delta juga membersihkan langit-langit atap yang tentunya sangat tinggi.

Damara yakin Delta pasti sampai harus menumpuk kursi dan meja untuk menggapai langit-langit atap menggunakan sapu. Turun kebawah dan medorong meja kursi ke tempat yang belum dibersihkan lalu naik kembali ke atas kursi untuk membersihkan langit-langit atap yang terdapat banyak gumpalan debu dan sarang laba-laba, begitu seterusnya sampai selesai.

Damara menjalankan motornya tak semangat keluar sekolah. Ketika akan menyebrang, Damara melihat Delta yang sedang sibuk mengotak-atik ponselnya, menelpon seseorang, tapi tidak diangkat. Delta menggigit jarinya panik, ini sudah petang. Delta pun tau tidak ada angkot yang beroperasi di jam ini.

Taksi pun sudah jarang ditemukan berkeliaran, karena sekarang kebanyakan taksi harus di pesan terlebih dahulu lewat ponsel supaya datang. Dan sama halnya dengan ojek, saat ada ojek online yang lewat mereka tidak mau mengantar Delta yang tidak memesan ojek online.

DAMARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang