2.7

1.3K 262 404
                                    

Back to reality and priority

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Back to reality and priority....

Realitanya sehabis studi banding, anak OSIS harus kejar pelajaran yang seminggu terakhir mereka lewatin. Apalagi ini pertengahan semester, tugas lagi pada numpuk-numpuknya.

Habis terang terbitlah gelap.

"La, lo bener jadian sama Mark?"

Itu adalah pertanyaan kesekian kali yang orang-orang tanyain ke Lisa sejak dateng tadi pagi.

Ini udah hari ketiga dia masuk sekolah sejak balik dari Bali, masih aja itu yang dibahas.

"Menurut lo?"

Lisa lagi nyalin tugas plus catatan Fisika punya Nancy, dan yang punya buku malah sibuk nanya-nanyain dia tentang MARK MARK dan MARK.

Andai bisa diliatin ke orang-orang, Lisa bakal nunjukin kalau hati dia nih lagi berdarah-darah. Orang lukanya belom sembuh malah disentuh terus, diingetin terus.

Nancy masih gencar mengulik informasi lebih dalam.

"Menurut gue, iya."

"Yaudah, itu tau."

"WHAT?!"

Lisa ngehela napas jengah sambil lanjut nulis rumus-rumus asing yang sama sekali dia nggak paham. Kadang dia nanya dalam hati, ini Pak Baekhyun nggak mudeng apa ngajarin ginian?

"Nggak lah, gue nggak pacaran. Udah berapa kali gue bilang dari tadi coba?" Lisa diem bentar, habis itu lanjut ngomong, "udah tiga belas kali. Lo budeg apa gimana njer?"

"Ya, masalahnya gue nggak percaya sama lo," balas Nancy.

"Sono deh tanyain sendiri sama si Mark, gue sama dia nggak ada apa-apa."

"Hadeh, males banget..."

Heran deh kenapa seisi koridor XI MIPA pada heboh. Tadi pagi pas Lisa baru dateng, si Cece nyamperin dia di parkiran nanyain hal itu.

Bukan cuma Cece, Somi sama Nayeon pun ikutan nimbrung dan minta kepastian sama Lisa. Apa langkah dia udah jauh banget kemaren, sampe orang-orang berpikiran sejauh ini?

Pasti gara-gara si Jahe nih, pake ngirim foto Lisa sama Mark yang waktu diatas pesawat segala. Dikirimnya ke grup OSIS yang ada Pak Suho sama Maam Irene lagi.

Kan kampret.

"Udah nih, langsung dikumpul apa nunggu jamnya masuk?"

Akhirnya setelah dua jam istirahat terlewatkan Lisa selesai juga nyalin sepuluh lembar catatan+tugas Fisika dari Pak Baekhyun.

"Langsung kumpul aja, katanya nilai disesuaikan sama waktu pengumpulan."

"Temenin gue dong ke perpustakaan."

"Kuy deh."

Lisa nggak mau lewat depan koridor sekret sendirian. Jadi pas udah naik kelas, kelas dia pindah gaes, satu koridor sama UKS,  sejajar sama koridor sekret dan koridor perpus.

KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang