3.5

1.5K 273 210
                                    

»»»

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»»

"Jam masuk berapa menit lagi?" Tanya Somi.

"Lima menit," jawab Lisa melirik arloji di pergelangan tangannya sekilas.

Jam di sana—di Sekretariat rusak. Baterainya mati dari tadi pagi. Mungkin karena udah lama banget nggak diganti.

Sambil misahin kertas registrasi diatas meja, Somi nanggepin jawaban Lisa dengan pertanyaan lagi.

"Udah mau masuk berarti?"

"Iya, bentar lagi." Lisa ngangguk, beresin kertas-kertas nggak penting dari sana. "Tapi masih banyak yang harus di rekap, gimana dong?"

Somi diem tapi tangannya nggak berhenti gerak buat ngeklip kertas-kertas registrasi diatas meja. Dia kayak mikir gitu.

Bentar lagi bakal dilaksanakan Festival Bahasa. Kebetulan Somi sama Lisa kebagian di seksi acara, jadi mereka tiap hari stay sekret, jagain orang-orang yang dateng buat daftar lomba.

Hari ini terakhir pendaftaran sampe jam dua belas, makanya mereka mau rekap kelas berapa aja yang nggak ikut.

Ketentuannya yang nggak ikut lebih dari dua lomba, kelasnya nggak bakal bisa diikutin Porak bulan dua belas nanti.

Pak Suho maunya pulang nanti rekapan itu udah ada. Ya, mau nggak mau seksi acara harus nurutin itu.

Tapi karena yang rajin, tau diri dan sadar pekerjaan cuma Somi sama Lisa, jadi cuman mereka aja deh yang tetep stay disana.

Kadang emang ada yang nggak nyadar, ada juga yang sama sekali nggak peduli sama kerjaan. Nanti pas acara baru masang muka.

Disetiap perkumpulan pasti ada modelan kayak gitu. Mustahil kalau nggak ada.

Tapi Lisa sama Somi bukan tipe orang yang suka ngeluh dan nyinggung sana sini kalau ada orang kayak gitu. Biasanya langsung diingetin sama yang punya tugas.

"Lanjutin aja dulu," kata Somi sepuluh detik kemudian.

"Terserah lo sih, kalau gue abis ini mau udah izin."

Lisa udah minta izin duluan sama ketua kelas. Dia tau pasti kerjaan di sini memakan waktu yang cukup banyak.

Lagian, pelajaran setelah istirahat kedua ini—Bahasa Inggris Peminatan, gurunya Ma'am Irene, kok. Pasti beliau ngerti kalau anak OSIS lagi sibuk-sibuknya.

"Gue PKN, Pak Sehun." Somi berhenti ngeklip, beralih natap Lisa. "Enaknya masuk apa izin?"

Bentar, Lisa mikir dulu.

Pak Sehun...

Beliau termasuk guru yang rada santuy sih. Kalau masuk materi baru, paling langsung disuruh buat makalah, terus makalahnya sebulan baru dikumpul juga gpp.

KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang