27. Let it flow

1.8K 418 112
                                    

Khusus part ini, boleh vote n comment ga? Hehe, tq ✨🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khusus part ini, boleh vote n comment ga?
Hehe, tq ✨🌻

»»●««

LISA POV

Mendadak kemarin sehabis rapat mingguan, Pak Suho langsung suruh gue sebar pamflet pengumuman pendaftaran Ketua OSIS. Bukan cuman di sosmed melainkan di sekolahan juga.

Ya, dengan kata lain kita harus print pamflet tersebut dan tempel di depan kelas-kelas sama di papan pengumuman. Kata Pak Suho, itu udah harus ditempel sebelum jam 12 siang.

Katanya, si Jaehyun mau dateng ke rumah ambil pamflet yang udah gue print tersebut. Kemaren dia juga bilang mau datang lebih awal ke sekolah, sekalian keliling tempelin tuh poster.

Berhubung bokap gue gada, meja kerja dia gue kuasain dulu. AWOWKWOWOK.

Meja kerja beliau terdiri dari seperangkat printer dan komputer beserta ATK super lengkap lainnya. Sangat rapih dan enak dipandang mata. Beda cerita lagi kalau gue yang kuasain. Beberapa jam kemudian pasti isinya udah berhamburan kesana kemari.

Sembari menunggu hasil cetak keluar, gue sanderan di punggung kursi beroda yang lagi gue dudukin ini.

Tau nggak?

Ini masih jam setengah tujuh.

Sebuah kemajuan yang perlu di beri apresiasi. Karena biasanya, apalagi kalau lagi PMS, gue tuh bangunnya antara jam sembilan atau delapan. Kalau nggak sekolah, paling jam sepuluh atau sebelas.

"HOAAAAAMMMM....."

Gue menguap lebar sembari merengganggkan badan. Mata gue ketutup rapat, pas kebuka malah ada airnya. Ngerti nggak, gue ini masih ngantuk parah.

Alesan lain gue bangun cepet, karena adek gue yang di Jakarta minta diambilin ijazahnya. Otomatis gue harus dateng cepet ke SMP. Kurang lebih jam setengah delapan gue udah harus otewe.

Meraih ponsel di atas meja, gue berinisiatif untuk ngasih tau si Jaehyun biar buruan dateng kerumah gue. Nanti kalau lama gue keburu keluar dong.

Karena gue curiga dia masih molor alias tidur, gue memutuskan untuk langsung telepon aja. Jaehyun tuh nggak matiin notif gaes, beberapa kali gue denger hp dia bunyi pas rapat.

Tut...

Tut...

Tut...

Nada sambung terdengar bersamaan cetakan printer yang udah kelar. Sementara itu, gue nempelin hp di telinga dengan setengah nyawa. Mata gue perlahan ketutup.

Mungkin kesadaran gue bakal hilang sepenuhnya kalau aja sedetik kemudian suara Jaehyun nggak sontak menarik atensi gue kembali ke alam sadar.

"Hm... apa.."

KETOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang