Hai semua selamat datang di cerita Topeng part ketiga
Pastikan kalian sudah berada di posisi ternyaman, nyalakan lagu kesukaan kalian, siapkan cemilan serta minuman kesukaan kalian
Dan mulailah membaca dan meng-haluSELAMAT MENIKMATI CERITA
🎭
Dua menit sebelum tepat pukul dua belas digunakan oleh Aldi dan Queen untuk mempersiapkan diri.
Seperti sekarang, keduanya sudah duduk nyaman di singgasana masing-masing dengan sebuah meja persegi sedang menjadi pembatas. Sesekali Devan nampak memasukkan kentang goreng ke dalam mulut Aldi dengan wajah malas karena merasa dijadikan budak.
"Lo punya dua tangan Di dan gak ada yang hilang gue liat. Makan sendiri lah, berasa homo gue nyuapin lo," protes Devan yang sudah lelah menjadi babu Aldi.
"Gak usah banyak protes, gue laper!" ucap Aldi dengan nada galaknya sambil terus memaksa Devan agar menyuapinya kentang goreng.
Tak lama, suara dentingan jam besar dalam ruangan membuat kegaduhan dari Aldi dan Devan seketika lenyap.
"King dan Queen sudah siap?"
"Siap," sahut Aldi dan Queen secara bersamaan.
Nampak Queen menghunuskan tatapan santai pada Aldi yang justru dibalas tatapan setajam silet oleh Aldi membuat Queen terkekeh pelan lalu tersenyum. Senyum yang mampu menghentikan waktu dan membuat seisi ruangan terpaku akan aura yang tiba-tiba dipancarkan oleh Queen bertopeng.
Kini, Aldi dan Queen sudah memegang tujuh buah kartu di tangan masing-masing.
"Mari kita mulai."
Pertandingan pun dimulai bersamaan dengan diletakkannya setumpuk kartu yang sudah diacak terlebih dahulu di tengah-tengah meja.
Keduanya mulai terlihat serius menyusun kartu sesuai bentuk dan angka sambil sesekali mengambil satu kartu di deck kemudian membuang kartu yang menurut mereka tidak penting. Hingga Aldi nampak sedikit mengalami kesulitan dalam menemukan kartu yang pas hingga tangannya terus menerus mengambil kartu di deck dan membuang satu kartu.
Aldi yang sudah mulai gelisah sempat-sempatnya melirik Queen yang dengan santainya mengurutkan kartu demi kartu dengan anggun yang membuat Aldi semakin frustasi. Laki-laki itu tetap berusaha untuk terus mengambil kartu di deck namun rupanya keberuntungannya malam ini tidak terlalu bagus sampai perlahan kartu yang ada di deck menipis.
Bola mata Aldi mulai bergerak gelisah dengan beberapa bulir keringat dingin yang mengucur dari dahinya namun laki-laki itu tetap berusaha mencari cara agar kartu di deck tidak sampai habis. Aldi kemudian memutuskan untuk mengambil kartu dari pembuangan sambil terus berdoa dalam hati agar susunan kartunya jadi.
Yes... akhirnya gue bisa bernapas, batin Aldi yang lega karena ternyata kartu dari buangan jadi.
Laki-laki itu kembali mengambil kartu di deck untuk menyusun kembali susunan kartunya yang nampaknya sudah tertinggal jauh dari Queen. Namun bukannya mendapatkan kartu yang pas, Aldi justru menghabiskan semua kartu yang ada di deck dan otomatis membuat permainan berakhir.
"Akhh... kenapa gue bisa se-ceroboh ini sih?!"
Aldi mengacak kasar rambut yang sudah ia sisir rapi tadi karena sudah dipastikan poin dirinya kalah jauh dengan Queen yang sejak tadi terlihat bermain lancar tanpa kendala.
"Karena kartu di deck habis, maka pertandingan malam ini selesai dan dilihat dari susunan kartu King dan Queen sudah jelas poin dari Queen jauh lebih unggul. Dan itu artinya, pertandingan pada malam ini dimenangkan oleh Queen."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOPENG [END]
Teen Fiction"Jadi pacar gue." "Gamau!" "Kasi gue alasan kenapa." "Lo galak." 🎭 Tumpahan susu coklat memang menjadi awal dari kisah keduanya, dan mereka tak tau apa saja yang akan mereka lewati di depan untuk menjadi s...