🎭 • 54

309 42 25
                                    

Hai selamat datang di cerita Topeng part kelima puluh empat

Aku kembali buat kalian para kesayanganku
Aku udah bilang kemarin kalau part ini khusus aku hadirkan untuk mengguncang hati kalian yang lagi baca
So, siapkan hati kalian ya
Mungkin gak akan buat kalian sesedih itu tapi bisalah buat hati kalian campur aduk hehe

SELAMAT MENIKMATI CERITA

🎭

Candra membuka pintu kamar Salsha setelah mendapat ijin dari sang pemilik. Laki-laki itu sekarang terlihat sangat tampan dengan kaos putih polos yang dibalut tuxedo abu-abu yang sekarang benar-benar terlihat pas di tubuh proposionalnya. 

Laki-laki itu berjalan perlahan kemudian mendudukkan diri di tepi ranjang. Sementara si pemilik kamar nampak sedang memoles sedikit wajahnya dengan beberapa riasan. Salsha juga malam ini nampak cantik dengan balutan dress mini bermotif bunga tanpa lengan. Membuatnya nampak sangat elegan dan juga anggun.

"Masih lama?" Entah kenapa untuk malam ini Candra rasanya tidak ingin membawa sepupu kesayangannya ke acara itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih lama?" Entah kenapa untuk malam ini Candra rasanya tidak ingin membawa sepupu kesayangannya ke acara itu.

"Lagi sebentar." Salsha berucap sambil sibuk menata rambut panjangnya hingga berbentuk sedemikian rupa indahnya.

Tak butuh waktu lima menit, Salsha sudah selesai mendandani dirinya sendiri dengan riasan seadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak butuh waktu lima menit, Salsha sudah selesai mendandani dirinya sendiri dengan riasan seadanya. Namun kecantikan Salsha seakan tidak bisa dilihat oleh Candra karena tak adanya senyum yang terbit di bibir tipis Salsha. 

Bagi Salsha, malam ini dirinya ingin sekali saja tidak pura-pura tersenyum dan juga berpura-pura menerima keadaan. Jadi dia memutuskan untuk mendatarkan ekspresi wajahnya.

Salsha dan Candra berjalan beriringan menuruni tangga guna menemui Harrie yang sejak tadi sudah siap di ruang tamu. Melihat wajah datar dari putri semata wayangnya sungguh membuat hati Harrie tercubit dengan begitu kuatnya. Ya, Harrie sudah tau segalanya tentang Salsha termasuk juga tentang perasaan gadis itu terhadap mantan calon jodohnya.

"Anak sama keponakan Papa sudah siap?" Harrie berucap lembut dengan senyum yang sejak tadi tak pernah lepas dari bibirnya.

Sepasang remaja itu mengangguk kompak sambil melangkahkan kaki mendekat ke arah Harrie. 

TOPENG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang