Hai selamat datang di cerita Topeng part keenam puluh satu
Apa kabar kalian semua? Aku rindu sekali dengan kalian
Maaf updatenya lama sekali mwuehehehe
Ada ujian akhir yang harus aku selesaikan duluIni adalah part terakhir dari perjalanan cinta Aldi dan Salsha
Tapi masih akan ada epilog sama satu part spesial buat kalian semua para kesayangankuAda yang mau kalian sampaikankah buat cerita ini?
Buat alurnya mungkin, atau konfliknya, atau bebas
Atau bisa buat aku juga heheAyo mulai meluncur ke cerita
SELAMAT MENIKMATI CERITA
🎭
Sejak tadi yang Salsha lakukan hanyalah mengaduk-aduk mie kuahnya dengan pikiran yang bercabang. Membuat mereka yang satu meja dengannya sejak tadi saling melirik.
Pundak Salsha tiba-tiba ditepuk oleh manusia yang duduk di sebelah kanannya. "Pacar kenapa?"
Sontak hal itu membuat garpu yang sedang Salsha pegang menusuk dengan sadis sebuah bakso yang kebetulan menjadi toping dari mie kuahnya.
"Buset, sadis amat." Devan kesusahan dalam menelan ludah akibat ulah brutal Salsha.
"Malam ini nyokap nikah lagi. Haruskah gue dateng?" tanya Salsha entah pada siapa kemudian melahap bakso yang tadi ia tusuk.
"Loh, masih ragu?"
Salsha mengangguk lemah. Dirinya sungguh belum siap kehilangan sosok Jasmine seutuhnya. Biarpun dirinya sangat benci, namun yang namanya anak akan terus bergantung pada sosok ibu.
"Gak papa. Pergi aja, nanti gue temenin." Aldi berucap lembut sambil menampilkan senyum terbaiknya. Membuat yang disenyumi salah tingkah sementara yang lain hanya bisa menahan rasa iri.
"Keuwuan macam apa ini?! Tak suka tak suka!" Rindu menjerit sambil menirukan suara dari Mei Mei sampai pandangan seisi kantin tertuju padanya.
Tuk
"Gak usah malu-maluin!" Candra sungguh geram dengan tingkah dari si gadis karate.
"Yee iri aja lo. Mau gue pukul?!" Rindu mendelik sambil menyiapkan pukulan tangan.
"Ganas ya lo sekarang."
"Emang dulu dia gimana?" tanya Devan.
"Biar gue tebak. Cantik, lucu, polos dan cengeng." Sasya berucap santai kemudian melahap nasi goreng.
"Cenayang lo udah kelas berapa sekarang, Sya? Gila makin hebat aja lo." Ratu geleng-geleng kepala.
"Jangan kasi tau, Sya. Tar lo dijampi-jampi sama dia," sahut Candra.
"Jahat amat lo sama pacar gue, Ndra. Gue hempas beneran lo ya!"
"Makan!"
Pada akhirnya semua senyap karena mendapat teguran dari Sasya. Bagi Aldi dan Salsha yang notabennya punya prinsip 'makan harus diam', tentu teman-temannya itu sangat menganggu. Baru saja keduanya hendak menegur, sudah keduluan oleh Sasya.
***
"Lo kalah!!!" jerit Salsha kala berhasil mengalahkan Aldi lagi dalam hal bermain remi. Ngomong-ngomong mereka sudah lama tidak bermain remi setelah lahirnya beberapa masalah beberapa waktu lalu.
"Traktir! Traktir! Traktir! Gak mau tau traktir!" heboh seisi ruangan yang seolah bahagia melihat Aldi kalah untuk kesekian kalinya dari Queen of Remi.
"Makanya jangan maen-maen! Queen of Remi dilawan." Devan berucap bangga kemudian melahap tiga lembar keripik singkong.
"Serigala minta apa?" tanya Aldi dengan nada ogah-ogahan. Jujur ia benci kalah seperti ini, apalagi sama cewek yang merupakan pacar sendiri. Malu woy!
KAMU SEDANG MEMBACA
TOPENG [END]
Teen Fiction"Jadi pacar gue." "Gamau!" "Kasi gue alasan kenapa." "Lo galak." 🎭 Tumpahan susu coklat memang menjadi awal dari kisah keduanya, dan mereka tak tau apa saja yang akan mereka lewati di depan untuk menjadi s...