Hai selamat datang di cerita Topeng part keempat puluh
Hadeuhh udah 40 part aja salah satu cerita kesayanganku ini
Gak kerasa banget
Berkat keantusiasan kalian setiap aku update, aku jadi makin semangat ngetik
Makasi banyak para kesayanganku
Sayang kalianYuk lah
SELAMAT MENIKMATI CERITA
🎭
Salsha baru saja kembali dari kantin dengan segelas teh hangat dalam genggaman. Suasana kelas jauh lebih ramai daripada tadi karena sebentar lagi bel masuk kelas akan berdering. Namun rupanya hujan masih belum mau berhenti, malah semakin deras saja.
"Ihh.. Eleora beli teh hangat gak bilang-bilang." Jo berucap dengan tampang sedih.
Salsha yang baru saja duduk lantas menoleh ke belakang, tepatnya ke arah bangku Jo. "Lo telat dateng."
"Begitu? Ya udah lain kali gak telat." Jo menyengir lebar, membuat Salsha terkekeh.
Karena bel tak kunjung berbunyi, Salsha memutuskan untuk bermain ponsel. Ketika membuka aplikasi instagram, ada begitu banyak orang yang melakukan siaran langsung. Salsha yang penasaran kemudian mengarahkan ibu jarinya untuk menekan salah satu akun yang sedang melakukan siaran langsung.
Layar beranda instagram pun berubah menjadi video siaran langsung yang sedang ditayangkan oleh si pemilik akun. Suara bising langsung mengusik gendang telinga Salsha dengan mata yang berusaha fokus menatap layar ponsel. Ramai sekali dalam video ini dan Salsha yakin sekali siaran langsung ini sedang berlangsung di Ananta.
Hingga kedua iris mata Salsha menangkap dua objek yang dibidik oleh semua siswa untuk direkam maupun dibuatkan siaran langsung. Ada Candra dan Aldi yang sedang adu otot tanpa ada yang berani memisahkan, termasuk Devan dan Iqbaal.
Tiba-tiba si pemilik akun berseru.
"Eleora nonton! El, tolong ke kelas XI MIPA 2 sekarang. Candra sama Aldi bertengkar!"
Seruan itu sukses membuat pandangan seisi kelas tertuju pada Salsha yang masih asik menonton adegan kekerasan antara Candra dan Aldi. Kilatan kemarahan dapat Salsha lihat pada mata kedua laki-laki itu, membuat hati Salsha berdesir. Apakah dirinya sumber dari pertengkaran keduanya? Begitulah pikir Salsha.
"Ada apa tuh, El? Itu kelas sebelah juga kenapa ribut banget dah?" celetuk Krisna.
Rindu yang baru saja habis bermain ponsel langsung berseru, "Guys, sekarang buka instagram!"
Sesuai perintah Rindu, seisi kelas membuka aplikasi instagram dan menemukan banyak sekali akun yang tengah melakukan siaran langsung. Setelah suara keributan dari video siaran langsung yang saling bersahutan, kelas pun gaduh bahkan ada beberapa yang sudah meluncur ke tempat kejadian.
"Sal." Ratu menepuk pundak kanan Salsha yang masih terdiam.
"Lo gak mau melerai mereka? Kalau mereka kenapa-napa gimana?" Raut wajah Ratu nampak sangat khawatir.
Salsha menoleh dengan wajah lesu. "Apa dengan adanya gue di sana, mereka sudah pasti akan berhenti? Kayaknya mereka akan ngehajar gue juga, Rat."
"Hey, berhenti menyalahkan diri lo sendiri. Lo gak ada salah apapun dan kita masih belum tau apa motif dan sumber yang membuat mereka berdua bertengkar."
Tapi gue tau sumbernya, Rat, batin Salsha menjerit.
Salsha merenung sebentar kemudian beranjak keluar dari kelas menuju kelas sebelah yang nampak sudah sangat ramai. Mungkin kalau sekarang tidak hujan, guru pasti sudah datang dan membubarkan kerumunan itu. Salsha menerobos semua orang yang ia anggap menghalangi jalan hingga akhirnya Salsha sampai dibarisan penonton paling depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOPENG [END]
Teen Fiction"Jadi pacar gue." "Gamau!" "Kasi gue alasan kenapa." "Lo galak." 🎭 Tumpahan susu coklat memang menjadi awal dari kisah keduanya, dan mereka tak tau apa saja yang akan mereka lewati di depan untuk menjadi s...