Hai selamat datang di cerita Topeng part kelima
Harusnya kemarin aku update bab baru
Cuma entah kenapa kemarin pas aku selesai ngetik tiba-tiba semua yang aku ketik hilang tanpa sisa
Dan langsung ngebuat mood nulis aku downPastikan kalian sudah berada di posisi ternyaman, nyalakan lagu kesukaan kalian, siapkan cemilan serta minuman kesukaan kalian
Dan mulailah membaca dan meng-haluSELAMAT MENIKMATI CERITA
🎭
Suara bel istirahat berbunyi merdu di seluruh penjuru Ananta membuat para siswa bersorak riang dalam hati.
"Oke girls, latihan hari ini cukup sampai di sini. Jangan lupakan formasi yang baru saya kasi," ujar Miss Wanda sembari membereskan alat-alat yang tadi para siswi pemandu sorak gunakan.
"Baik Miss."
Seperginya Miss Wanda, Salsha segera meneguk air mineral yang sudah tinggal sedikit kemudian menyeka keringat di dahi menggunakan tissue.
"El, ikut ganti baju bareng gak?" tanya Fanya yang entah sejak kapan berada di hadapannya dengan seragam putih abu-abu di gendongannya.
"Enggak deh Nya, gue mau ganti sendiri."
"Oke deh, duluan ya El."
"Iya."
Saat sedang nikmat meneguk air mineral, tiba-tiba gadis itu teringat sesuatu. Dia belum membelikan Aldi susu coklat. Segera Salsha membereskan barang-barangnya kemudian berlari secepat yang ia bisa menuju kantin.
Namun rupanya nasib baik tidak bersamanya hari ini. Kantin kini terlihat penuh akan lautan manusia kelaparan yang tengah berdesakan membuat Salsha mendengus kecewa. Tapi, mengingat jam istirahat yang hanya setengah jam membuat tekad Salsha semakin kuat untuk menerobos lautan manusia itu.
Setelah memejamkan mata sejenak, gadis itu kemudian dengan lihai menyusupkan tubuh mungilnya di antara para siswa yang mengantri hingga akhirnya Salsha sampai di stand penjual minuman.
"Susu coklatnya satu mang."
"Lima ribu neng," ucap sang penjual sembari menyodorkan sekotak susu coklat dingin pada Salsha.
Segera gadis itu merogoh saku celana legging nya kemudian menarik selembar uang lima ribu lantas memberinya kepada sang penjual minuman.
"Makasi ya neng."
"Sama-sama mang."
Setelah mendapatkan barang yang dituju, Salsha kembali menyusupkan dirinya di antara para siswa yang masih berdesakan di beberapa stand makanan hingga akhirnya tubuh Salsha berhasil keluar dari kantin yang tampak seperti medan tempur.
Gadis itu kembali memaksa kedua kaki jenjangnya yang sudah lelah untuk berlari menuju koridor kelas sebelas yang lumayan jauh dari kantin. Dirinya kini menjadi pusat perhatian koridor karena berlari mengenakan seragam pemandu sorak dengan keringat yang membanjiri wajah.
Hingga pada akhirnya Salsha sampai di depan pintu kelas XI MIPA 2 dengan kondisi yang sudah sangat lelah. Beberapa saat gadis itu gunakan untuk mengatur napasnya yang sangat tidak beraturan sambil tangan kanannya memegangi kedua lututnya yang pegal secara bergantian.
Iris matanya kini menyebar ke dalam kelas hingga menemukan sosok yang ia cari tengah duduk dengan santainya dengan mata yang fokus ke arah ponsel. Hal ter-menyebalkan menurut Salsha adalah, di sini dirinya sudah susah payah berlari ke sana kemari hanya demi sekotak susu coklat untuk manusia yang kini tengah bersantai tanpa inisiatif untuk menghampiri dirinya dan mengucapkan terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOPENG [END]
Teen Fiction"Jadi pacar gue." "Gamau!" "Kasi gue alasan kenapa." "Lo galak." 🎭 Tumpahan susu coklat memang menjadi awal dari kisah keduanya, dan mereka tak tau apa saja yang akan mereka lewati di depan untuk menjadi s...