Hai selamat datang di cerita Topeng part kelima puluh dua
Para kesayanganku apa kabar nih?
Aku udah datang lagi loh bawa part baru
Baca ya
Anggap aja sebagai dongeng sebelum tidurSELAMAT MENIKMATI CERITA
🎭
"Loh, Candra sama mobilnya mana?" Salsha celingukan karena tak mendapati mobil Candra di parkiran.
Tiba-tiba sebuah pesan masuk membuat ponsel dalam genggamannya bergetar. Pandangannya kini beralih ke arah ponsel yang sudah menyala.
Sepupu : Sayangku, mama mendadak kangen nih sama gue dan nyuruh gue pulang sekarang juga
Sepupu : Jadi gak bisa deh pulang bareng lo
Sepupu : Maafkan aku. Lo pulang naik taksi atau nebeng dulu ya, love you cousin
"Kampret. Terus sekarang gue harus naik taksi gitu?" Salsha jadi kesal sekali dengan sepupunya yang selalu sok sibuk. Dirinya yakin itu hanyalah sebuah alasan agar dirinya bisa langsung bermain bersama teman-temannya.
"Lo bisa nebeng sama gue."
Kepala Salsha langsung tertoleh kala mendengar suara yang benar-benar ia kenali itu. Rupanya Aldi masih mengekorinya? Dan dia bilang apa tadi? Nebeng sama dia? Sepertinya Salsha lebih memilih naik taksi saja walau sebenarnya hatinya ingin masuk lagi ke mobil Aldi.
"Tapi gue maunya naik taksi." Salsha berucap sambil menghunuskan tatapan tak suka pada Aldi, sementara laki-laki itu justru semakin mendekat hingga akhirnya jarak yang ada hanya tiga jengkal.
"Tapi gue gak suka ditolak. Dan kalau lo nolak,"
Aldi berucap sambil mulai melangkah ke depan lagi. Berusaha mengikis jarak antara dirinya dan juga Salsha, gadis yang mana merupakan cinta keduanya setelah sang mama.
"Gue eksekusi lo di sini sampai mampus." Aldi berucap lagi setelah raganya hanya berjarak beberapa senti dengan Salsha. Sementara Salsha sejak tadi sudah menahan napas seiring dengan semakin dekatnya raga Aldi.
Salsha menghela napas untuk menetralkan degup jantungnya yang sudah tidak karuan. "Oke, gue ikut sama lo. Puas?"
"Banget." Pecah sudah tawa Aldi kala melihat wajah cemberut Salsha, karena memang inilah tujuan dirinya repot-repot menyogok Candra tadi.
"Hayu atuh, ke mobil gue."
Tanpa basa-basi, Aldi langsung meraih pergelangan tangan Salsha kemudian menariknya pelan menuju mobil kebanggaan Aldi yang sekarang masih terparkir rapi. Suasana Ananta yang sudah mulai sepi sebenarnya membuat Salsha sedikit takut. Bahkan bulu kuduknya sudah berdiri sejak dirinya berada di toilet tadi.
Pada akhirnya kedua remaja itu duduk anteng di dalam mobil kepunyaan Aldi. Dengan cekatan tangan kanan Aldi menyalakan mesin kemudian dilanjutkan dengan menyalakan radio agar perjalanan tidak sepi-sepi amat. Sementara Salsha? Gadis itu lebih memilih berpacaran dengan ponsel.
"Gue laper. Mau makan." Entah keberanian dari mana Salsha bisa mengatakan hal itu tanpa rasa gengsi.
Aldi menoleh ke kiri sebentar hingga seulas senyum pun terbit. Sikap Salsha yang terkadang blak-blakan membuatnya senang dan semakin suka. Hiya
"Mau makan apa?"
"Pengennya sih makan lo. Tapi sayang."
"Kok sayang? Gue rela dimakan asal perut lo kenyang dah." Aldi terkikik sambil terus fokus menyetir.
"Gombal. Ya sayang aja. Kalok lo gak ada, siapa lagi yang entar gue gampar sampai mampus?"
Sama aja gue mampus kan ujungnya? Aldi berucap dalam hati sambil menggaruk dahinya dengan tangan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOPENG [END]
Teen Fiction"Jadi pacar gue." "Gamau!" "Kasi gue alasan kenapa." "Lo galak." 🎭 Tumpahan susu coklat memang menjadi awal dari kisah keduanya, dan mereka tak tau apa saja yang akan mereka lewati di depan untuk menjadi s...