Hai selamat datang di cerita Topeng part kelima puluh delapan
Happy satnight para kesayanganku
Pakabar kalian semua?
Udah mandi?Udah makan?
Udah rebahan belum?
Kalau belum, ayo cepat selesaikan
Habis itu cari posisi nyaman kalian dan siap-siap baca TopengKarena apa? Karena satu atau dua part lagi cerita ini bakal end kawan-kawan huhuhu
Gak nyangka secepat iniTerima kasih support nya selama ini
SELAMAT MENIKMATI CERITA
🎭
"Serius gue nanya nih, apa sih kekurangan Rindu? Kok bisa sepupu gue sampe gak suka?"
Salsha sejak dari kantin rumah sakit terus saja mengoceh sambil sesekali meneguk minuman dingin yang sudah sejak tadi jadi incarannya. Sementara yang Aldi lakukan hanyalah mendengarkan dengan seksama, merespon kalau memang diperlukan.
"Untuk yang satu ini gue gak bisa jawab. Candra kan sepupu lo. Lo pasti tau dong gimana kira-kira tipe cewek idaman dia?"
Salsha menggosok dagu sambil terus meneguk minuman dingin dalam genggaman. "Apa ya? Mendadak gue lupa."
Aldi menyentil dahi Salsha diiringi dengan tawa menawan yang selalu berhasil memikat para kaum hawa. Dan lihatlah, seketika semua mata kaum hawa terutama para gadis yang lalu lalang langsung tertuju ke arah Aldi.
Gadis yang sekarang menyandang status sebagai kekasih dari si ketua OSIS menjadi dongkol dengan tingkah centil para gadis itu. Lekas Salsha memberi beberapa gadis centil itu pelototan tajam seolah memperingatkan mereka kalau Aldi hanya miliknya seorang.
Tak lupa juga Salsha dengan manjanya menyelipkan tangan kanannya di tangan kiri Aldi sambil terus meneguk minuman dingin yang masih tersisa setengah. Hati Salsha sontak tertawa puas setelah melihat raut wajah kecewa dari para gadis centil itu.
"Belum ada satu jam gue jadi pacar lo, udah makan hati aja gue." Salsha mendengus panjang sambil menghempas tangan kiri Aldi, membuat sang kekasih menatap aneh ke arah gadisnya.
"Kenapa sih, neng? Maju mulu tuh bibir. Minta di cipok ya?" goda Aldi dengan kedua alis yang naik turun.
Salsha yang amarahnya belum reda dengan ganas menarik bibir Aldi hingga suara pekikan pun terdengar. Aldi mengusap-usap bibirnya yang teramat nyeri.
"Makan tu cipok!" Salsha memalingkan wajah sambil mempercepat langkah kakinya, menghiraukan Aldi yang cemberut karena ditinggal.
"Cewek muka dua! Tungguin aku atuh!"
***
"Ze, tabah ye. Gue tau lo sebenarnya anak baik juga kayak kita-kita." Candra menyengir yang kemudian dibalas senyum manis oleh Zea.
"Thanks emm.."
"Oh, Candra. Nama gue Candra, sepupunya Eleora."
"Ah, thanks Candra."
Beda halnya dengan Candra yang cengar-cengir seperti orang gila, Rindu malah menatap Candra dengan senyum pedih. Miris sekali rasanya ketika dirinya selalu merasa gagal ketika mendekati seorang laki-laki. Semua laki-laki yang ingin ia dekati, pasti akan berakhir tidak jadi alias hanya diberi harapan palsu.
"Eh gue mau nanya dong."
Pandangan seisi ruangan kini tertuju ke arah Zea yang nampaknya sangat antusias bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOPENG [END]
Teen Fiction"Jadi pacar gue." "Gamau!" "Kasi gue alasan kenapa." "Lo galak." 🎭 Tumpahan susu coklat memang menjadi awal dari kisah keduanya, dan mereka tak tau apa saja yang akan mereka lewati di depan untuk menjadi s...