Hai selamat datang di cerita Topeng part kelima puluh sembilan
Selamat hari Senin semua, gimana sekolah onlinenya hari ini? Atau gimana kuliah onlinenya hari ini?
Kalian udah makan malam belum?Kalok belum, ayo makan
Setelah itu baru baca TopengBtw, kayaknya tinggal satu part menuju end
Huwaaa gak kerasa
Sedih jugaSELAMAT MENIKMATI CERITA
🎭
"Kalian berdua jadi jenguk Zea?" tanya Iqbaal.
"Jadi," sahut Aldi dan Salsha bersamaan.
"Kita berdua gak ikut ya, titip salam aja."
Salsha mengangguk sebagai respon kemudian melambaikan tangan pada Sasya juga Iqbaal. Sepasang kekasih itu pulang buru-buru karena harus mengurus mama Sasya di rumah sakit. Sementara Devan berencana ingin mengenalkan Ratu pada kedua orang tuanya. Jadi, dua pasang kekasih itu tidak ikut kali ini.
"Jadi, cuma kita berempat doang yang jenguk?" Tanya Rindu yang sekarang berdiri di antara Salsha dan Candra.
"Pake nanya lagi lo." Candra memutar bola matanya malas.
"Rese banget sih lo, Ndra." Rindu berusaha dekat dengan Candra lagi dengan cara sering mengoceh. Cara itu ia dapatkan dari Ratu yang selalu saja marah pada Devan.
Tapi, apakah juga akan berhasil padanya?
"Apaan sih lo?" Candra benar-benar tidak nyaman dengan keberadaan gadis karate itu di dekatnya.
"Ayo berangkat, keburu sore nanti."
Keempat remaja itu kemudian berangkat menuju rumah sakit tempat Zea dirawat. Mengingat Candra juga bawa mobil dan Aldi yang tidak mau dipisahkan dengan Salsha, jadilah Candra terpaksa setuju kalau Rindu semobil dengannya.
"Masuk!" titah Candra tanpa ada minat menoleh ke arah sang lawan bicara.
"Kasar amat sih." Rindu bergumam sambil masuk ke dalam mobil milik Harrie.
"Gue denger woi!"
Rindu terkekeh pelan sambil memakai sabuk pengaman, hal yang sama pun dilakukan oleh Candra.
Dalam perjalanan, yang keduanya lakukan hanyalah diam. Tenggelam dalam situasi yang sangat canggung amatlah menyiksa mengingat keduanya sama-sama orang yang tidak bisa diam.
"Lo." Dua remaja itu bahkan berucap bersamaan.
"Lo duluan," ucap mereka lagi.
Candra mendengus kemudian membuka mulut, "kenapa sih lo rese banget sama gue?"
"Hehe, seneng aja liat lo cemberut gitu." Rindu menyengir lucu. Cengiran yang sebenarnya membuat Candra gemas namun berhasil ia kubur dalam-dalam rasa gemasnya.
"Lo sendiri mau ngomong apa?" Candra menoleh sekilas kemudian kembali fokus pada jalanan yang siang ini tidak terlalu padat. Namun berdua dengan Rindu sudah cukup membuat atmosfer dalam mobilnya memanas.
Entah apa yang ada dalam diri Rindu yang tidak disukai oleh Candra.
Rindu nampak menimang-nimang sebentar sebelum membuka mulut. Kedua telunjuknya saling beradu dengan kedua mata yang menatap lurus ke depan, menggemaskan sekali.
"Gue suka sama lo." Rindu memejamkan mata sesaat setelah kalimat bodoh itu terucap.
Candra secara reflek menepikan mobil kemudian memberhentikannya. Kini, kedua matanya terhunus tajam ke arah Rindu yang masih menutup mata. Jujur-jujur aja nih, ada sesuatu yang bergetar dalam hatinya kala Rindu dengan beraninya berucap seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOPENG [END]
Teen Fiction"Jadi pacar gue." "Gamau!" "Kasi gue alasan kenapa." "Lo galak." 🎭 Tumpahan susu coklat memang menjadi awal dari kisah keduanya, dan mereka tak tau apa saja yang akan mereka lewati di depan untuk menjadi s...