Kisah yang berawal dari janji dan menjadi sebuah takdir yang mempertemukannya. Kisah cinta yang harus dijalani karena terikat oleh sebuah perjanjian. Janji yang dimiliki oleh ketua geng motor Traider-x, cowok yang terkenal dengan julukan bad boy dis...
Siapa bilang jalannya rata Banyak lubang jadi bahaya Siapa bilang jomblo menderita Justru jomblo lebih bahagia
~
Yuk yang jomblo merapat, untuk haluin para cogan?
Uda siap untuk menghalu?
Uda siap baper-baperan?
Uda siap ketawa?
Atau siap untuk sedih?
Happy reading...
******
Seorang gadis tengah berlari menuju gerbang sekolah SMA Adijaya dengan napas yang tersenggal. Raut wajahnya begitu panik saat pak Leman, satpam sekolah tersebut ingin menutup gerbang sekolah, segera ia mempercepat jalanya dengan sedikit berlari.
Zahra Aulia seorang siswi kelas XI di SMA Adijaya yang merupakan siswi yang berprestasi dan mendapatkan beasiswa dari sekolahnya. Kehidupan yang terbilang cukup sederhana, tinggal bersama ibu. Ayahnya yang sudah meninggal sejak umur 8 tahun.
SMA Adijaya merupakan salah satu sekolah tervaforit yang ada dikotanya. Karena, tidak sembarangan orang dapat bersekolah di tempat itu, ya memang pada dasarnya berasal dari keluarga yang cukup terpandang. Tidak hanya itu mengapa SMA ini begitu sangat terkenal, sudah pasti dengan paras murid-muridnya seperti bak dewa dewi yunani.
Zahra dapat bernapas dengan lega ketika gerbang belum sepenuhnya tertutup, tidak lagi berlama-lama gadis itu berjalan dengan cepat menuju kelasnya yang berada di ujung.
"Zahra!!" seseorang memanggil namanya sontak ia membalikan badanya ke belakang. Ternyata sahabatnya Dima Ajura namanya.
"Apaan?" ujar Zahra, Dima yang sudah dihadapan zahrah. "Lo ngapain buru-buru amat kebelet boker lo?."
Zahra memutar bola matanya malas, ini anak masih pagi uda kepo aja batin Zahrah dalam hati.
"Kepo!" jawab Zahra melenggang pergi.
Belum ada beberapa langkah, langkahnya terhenti, suara deru motor memecahkan susana koridor sekolah, melihat sosok gerombolan anak laki-laki yang gaya coolnya memasuki area sekolah sambil memakirkan motornya. Segerombolan laki-laki berseragam putih abu-abu dan mengenakan jaket hitam dengan nama Traider-x yang bersimbol harimau merah di belakang punggungnya.
Salah satu cowok itu turun dari motor rambut hitam acak-acakan yang terkena angin. Rambut cowok itu tidak pernah tertata rapi, ia selalu tampil apa adanya. Tanpa pomade dirambut yang selalu di gunakan pada cowok umum lainya. Ya mau gimana pun kalau sudah tampan tetap tampan.
"Uhhh ganteng banget dah kak El," ujar Dima sambil menatap cowok itu yang baru turun dari motor sport cowok itu. Zahra yang mendengarkan ucapan sahabatnya itu memutar bola matanya malas.
"Ini ni, kumat. Giliran liat yang kaya begono tumpah iler seember," celetuk Zahra.
Dima tak bergeming dengan ucapan Zahra, matanya tidak berkedip menatap kumpulan anak laki-laki itu. Bibirnya sedikit agak terbuka.
"Sadar diri woii..!!, jangan halu ketinggian. Entar jatuh sakit baru tau rasa lo!" ujar Zahra lagi pada Dima.
"Gue berasa main drama di watpad Zar," jawab Dima menatap Zahra.
"Lo-nya sih kebanyakan baca wattpad, halusinasi gak ketulungan," balas Zahra tangan bersedekap didada.
"Ehh, ngomong-ngomong mereka siapa sih?, kayanya terkenal banget disekolah ini?" tanya Zahra juga menatap gerombolan cowok-cowok itu.
"Lo sih kudet!!."
"Mereka itu anak geng motor yang paling terkenal tau gak?" lanjut Dima sembari menatap Zahra.
"Gak!."
Dima mendengus sebal. "Aishh, lo ini beneran bego atau apa sih Za?"
"Emang mereka siapa? Presiden?. Harus kali di cari tau?."
"Makanya lo jangan kebanyakan makan telor, bego boleh kudet jangan!" ujar Dima. Emang apa hubungannya dengan si telur ya?.
"Bodokahhk!" celetuk Zahra sambil melenggang pergi meninggalkan Dima yang masih menatap kearah gerombolan anak laki-laki itu. Dima menatap kepergian Zahra yang meninggalkanya itu.
"Gini ni, main tinggal-tinggal aja. Ehh tapi gak papa sih!, jangan ditinggal pas lagi sayang-sayangnya!" gumam Dima cekikikan sendiri.
"Zahra, elah tungguin!!."
Kenapa kamu sering kali ditinggal pas lagi sayang-sayangnya?
Karena kamu terlalu sibuk menjadi yang sempurna, sampai kamu melupakan untuk jadi yang menyenangkan dan membutnya nyaman.
******
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
