16. Sahabat atau pacar

1.1K 97 38
                                    


******

Hari ini adalah hari selasa, matahari begitu sangat menyengat dikulit rasanya ingin terbakar. Semua murid berbondong-bondong keluar gerbang sekolah untuk pulang. Seorang cowok berjalan santai kearah parkiran, dengan menggandeng sebelah tali ranselnya. Kelima temannya sudah pulang terlebih dahulu, El yang sudah bertengger diatas motor besarnya, dan menghidupkan mesin motornya. Segera ia menghampiri Zahrah yang sudah menunggu di depan gerbang sekolah.

"Ayo naik?" ajak El pada gadis itu, belum sempat Zahrah membuka mulutnya Reina menjerit memanggil cowok itu.

"EL..?" panggil Reina, El memutar wajahnya kebelakang melihat Reina memanggil namanya.

"Gue pulang sama lo ya?" ucap Reina, El melirik Zahrah dan bergantian menatap Reina.

"Sorry Rei gue-" ucapan El terpotong, saat Zahrah menyekanya.

"Uda gak papa El, Kamu pulang bareng dia aja?" ucap Zahrah.

El menatap wajah Zahrah menyakinkan. "Kamu gak papa?" tanya El pada Zahrah.

"Gak papa, nanti aku pulang naik angkot aja?" jawab Zahrah tersenyum kecut.

Reina memeluk Zahrah. "Makasih, kamu baik banget deh!" ucap Reina.

"Kamu hati-hati pulangnya, kalo uda sampai rumah kabarin aku?" ucap El pada Zahrah.

"Iya" jawab Zahrah singkat.

"Duluan ya, byee?" ucap Reina sambil melambaikan tangan kepada Zahrah.

Dari ujung gerbang Dima dan Lia melihat, dan mereka berdua menghampiri Zahrah.

"Loh kok El pulang sama dia bukan sama lo?" tanya Dima pada Zahrah.

Zahrah mengangkat kedua bahunya acuh. "Mungkin dia rindu sama El?."

Lia mengerutkan keningnya. "Emang dia siapanya El?" tanya Lia.

"Sahabat?" jawab Zahrah.

"Dia kan sahabatnya, lo kan pacaranya. Seharusnya lo lah yang pulang sama El?" ucap Lia pada Zahrah.

"Iya uda gak papa, gue kan bisa pulang bareng kalian?" ucap Zahrah sambil merangkul pundak kedua sahabatnya "Lagian uda lama juga gue gak pulang bareng kalian?" ucap Zahrah lagi kepada kedua sahabatnya.

"Boleh tuh, sekalian gue numpang makan juga?" jawab Dima.

Zahrah tersenyum senang. "Boleh?."

"Lo makan mulu gendut kagak! Jangan-jangan lo cacingan?" ujar Lia pada Dima.

"Yee sembarangan lo ketek uler?" celetuk Dima, Zahrah hanya tertawa kecil melihat kedua Sahabatnya yang selalu bertingkah seperti Tom And Jerry.

***

Setelah menghantar Reina pulang, El lansung datang kemarkas, hanya untuk berkumpul, dan menghilangkan rasa penat dalam pikiranya. Sudah dua hari juga ia tak mengunjungi markas. El masuk kedalam markas tempat berkumpulnya anggota Traider-x sudah banyak anak-anak yang lain disana. Ada yang tertidur, bernyanyi, merokok, ngobrol dan kegiatan lainya yang mereka sering lakukan.

El duduk disofa tepat disamping Albino.

"Lo habis anterin Zahrah?" tanya Tama pada El.

El menatap Tama. "Gak, gue nganterin Reina?."

"Lah kok Reina, pacar lo kemana?" Tanya Egi.

"Dia naik angkot!" ucap El sambil mengisap sebtang rokoknya.

"Lo kok goblok sih! Pacar sendiri gak dianterin?" timpal Banu.

"Kalo lo emang gak cinta, buat gue aja El?" ujar Egi.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang