18. Satu bulan

1.1K 96 41
                                    


******

Cuaca siang hari ini begitu sangat terik, seluruh siswa/i SMA Adijaya berhamburan keluar kelas. Bel pulang sekolah sudah 5 menit yang lalu. Kini Zahra, Dima, dan Lia berjalan di koridor sekolah menuju gerbang sekolah. Dan hari ini juga adalah tepat satu bulan El menjalin hubungannya dengan seorang gadis, sesuai dengan janji mereka apakah mereka akan putus sesuai perjanjian atau malah melanjutkan hubungan ini?.

Tiga orang gadis ini berjalan santai sambil berbincang-bincang sesekali tertawa renyah. Tak mereka sadari kini gerombolan anak laki-laki anggota Traider-x berada di belakang mereka.

Zahra menoleh kebelakang, sembari melempar senyuman kepada El yang sedang menatapnya juga, El juga membalas senyuman itu. Cowok itu segera menghampiri zahra.

"Yuk pulang?" ajak El sambil menggandeng telapak tangan mungil Zahra.

Dima dan Lia melirik kearah dua sejoli itu.

"Ekhemm...  Gandeng teross?  Gak liat ada kita disini?" ucap Dima menyindir sambil melirikkan kedua matanya.

"Dima mau juga di gandeng? Yuk sama abang Pono?" ujar Pono.

Dima bergidik geli. "Ihh ogah banget sama lo!" jawab ketus Dima.

Gelak tawa kelima sahabatnya. "HAHAHA" tawa kelima cowok itu dengan suara besar mereka.

"Emang enak di tolak?" ledek Banu.

"Diem lo?" celetuk Pono.

"Yang sabar abang Pono," timpal Egi menepuk pundak Pono.

"Lo pada langsung aja kerumah gue?" ucap El kepada kelima temanya yang ingin mampir kerumahnya, biasa mereka tak lain pasti ingin makan doang tuh lima curut.

"Lah lo mau kemana?" tanya Tama pada El.

"Kepo amat lo kek dora, ya si bos mau pacaranlah" celetuk Banu pada Tama "Emang lo jomblo!."

"Ganggu aja lo!" timpal Pono.

"Gue cuna nanya bambang," ucap Tama sambil mengacak-acak rambut Pono yang keriting.

"Lo bin ikut gak kerumah El?" tanya Egi pada Albino yang sedari tadi hanya diam.

"Lo pada duluan aja, entar gue nyusul!" jawab Albino tanpa ekspresi.

"Za, kita pulang dulu ya?" ujar Lia pada Zahra.

"Ya kalian hati-hati!" jawab Zahra yang diangguki oleh Dima dan Lia.

***

El dan Zahra sudah berada diatas motor yang sedang melintas dijalan raya, yang ditemani angin disiang hari walau panas, tak membuat dua sejoli ini goyah.

"Kita mau kemana?" tanya Zahra tepat di telinga El.

"Uda kamu pegangan aja!" jawab El yang masih fokus menyetir motor.

***

Mereka pun sampai disuatu tempat, tempat itu terlihat sangat indah, damai, sejuk yang ditemani tumbuh-tumbuhan hijau dan terdapat danau disana. Zahra turun dari motor besar cowok itu.

"Waaahh indah banget?" ucap Zahra sambil berputar-putar kecil merentangkan kedua tangannya.

El tersenyum melihat tingkah gadis yang dihadapanya. "Kamu suka?" tanya El.

Zahra menganggukan kepalanya cepat sambil tersenyum lebar.

"Kamu tau dari mana tempat ini? Bagus banget tau?" ujar Zahra sambil memandangi danau yang ada dihadapanya itu sambil tersenyum senang.

El duduk dikursih taman itu. "Dulu waktu aku kecil aku sering kesini sama mama dan papa?" ucap El merubah raut wajahnya menjadi sendu.

"Emang sekarang gak sering?" tanya Zahra menatap El yang berada disampingnya itu.

Cowok itu menggelengkan kepala pelan. "Mama uda pergi ninggalin aku selamanya?" lirih El "Papa... Dia sibuk sama pekerjaanya, dia gak peduli sama aku, mungkin dia lebih sayang dengan pekerjaannya ketimbang aku?" sambil menatap wajah Zahra.

Zahra terkejut mendengar tuturan dari mulut cowok itu, ternyata dibalik watak yang keras itu terdapat luka yang dalam pada kisah keluarganya.

"Sorry, aku gak tau," kata Zahra merasa bersalah.

El tersenyum kecut. "Gak papa, aku cuma mau cerita ini sama kamu." jawab El.

"Kalo kamu mau cerita, cerita aja sama aku. Aku siap jadi pendengar keluh kisah kamu?" ujar Zahra.

El mencubit kedua pipi Zahra gemas."Iya bawel," celetuk El.

"Aww.. Sakit!" sang empuh meringis sakit.

El tertawa melihat ekspresi wajah Zahra.

"Hari ini kita satu bulan loh?" ucap El.

Gadis itu terlonjak kaget, Zahra baru ingat bahwa hari ini tepat mereka menjalin hubungan satu bulan.

"Jadi kita putus!" tanya Zahra dengan raut wajah yang tidak dapat di artikan.

"Iya?" ucap El.

Seketika tubuh Zahra melemas, seakan waktu begitu sangat cepat mereka jalani. Ia masih ingin bersama dan tak mau mengakhiri hubungan ini karena perlahan perasaan itu mulai ada.

El tertawa keras. "HAHAHA."

Zahra menatap heran El. "Kenapa kamu ketawa?."

"Muka kamu lucu?" ujar El.

"Aku mau kita lanjut!" ucap El sambil menggenggam kedua tangan Zahra.

"Kita gak jadi putus?" tanya Zahra meyakinkan.

El menganggukan kepala. "Iya, aku jatuh cinta sama kamu, dan aku uda sayang sama kamu?" ucap El sambil mencium punggung tangan Zahra.

"Aku harap kamu jangan pergi ninggalin aku, seperti mama ninggalin aku. Hanya kamu wanita satu-satunya yang aku miliki dan kamu juga perlahan yang merubah sifat egoku!" jelas El dengan penuh menyakinkan.

Zahra tersenyum ia hanya menganggukan kepala, gadis itu tidak dapat berbicara lagi. Ia menatap kedua bola mata El dengan penuh ketulusan didalamnya.

El menarik tubuh mungil Zahra kedalam dekapanya sambil mencium puncak kepala Zahra.

******

HALLO GUYS
TERNYATA EL DAN ZAHRAH GAK JADI PUTUS GUYS, GIMANA YA CERITA MEREKA SELANJUTNYA APAKAH ADA RINTANGAN DALAM HUBUNGAN MEREKA?? ATAU MALAH BAIK-BAIK AJA.

OKE!! NANTIKAN PART SELANJUTNYA YA.. YANG MAU TAU CERITANYA GIMANA ENDINGNYA, LETAK CERITA ELDIANO DI LIBRARY KAMU??

SEE YOU NEXT TIME... 😉

THANK YOU YANG UDA BACA DAN VOTE.

DADAHHH👋❤

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang