50. Perahu dan Surat

567 48 33
                                    


Happy reading🌼

50. Perahu dan Surat

Semua ini hanya sebentar, kita "Sementara"

~Eldiano Adijaya~

****

Eldiano duduk di kursinya. Hatinya tidak tenang setelah melihat Zahra dengan Galang tadi di ujung koridor bersebrangan dengannya yang duduk di tangga. Apalagi saat Galang mengusap kepala Zahra, Eldiano merasa tidak rela, hanya dirinya yang dapat melakukan itu kepada Zahra. Cowok itu mengusap wajahnya kasar untuk menghilangkan bayang-bayangan tersebut yang membuat hatinya semakin mendesak. Eldiano memilih pergi ke kelas sendiri untuk menenangkan hati dan pikiranya dari pada ikut dengan temannya yang terus menjadi bahan ledekan.

"Lebih muda untuk tidak bertemu. Rasanya sulit karena kami bertemu setiap hari. Meskipun menutup mata, kenapa gue terus memikirkannya." ujar Eldiano mengusap wajahnya untuk menghilangkan Zahra dari pikirannya.

Cowok itu membuka tas ranselnya yang sempat ia letakkan di loker sebelum ia masuk ke kelas.

Saat membuka ransel, kening Eldiano berkerut ia melihat kertas origami berwarna biru yang telah di bentuk perahu kecil dengan sangat rapi. Cowok itu sempat berpikir, barang itu milik siapa? Kenapa ada di dalam ranselnya? Pikir Eldiano. Eldiano mencoba mengingat saat dirinya ingin mengambil tasnya di loker, cowok itu sempat melihat Zahra meletakkan sesuatu di dalam lokernya. Apa mungkin ini milik Zahra?.  Seketika sudut bibir Eldiano terangkat menerbitkan senyuman tipis. Eldiano terus memperhatikan kertas origami tersebut, selain pintar ternyata gadis itu juga mempunyai sifat kreatif.

Entah kenapa Zahra sangat menyukai warna biru, bahkan barang-barang milik gadis itu hampir semuanya biru termasuk tas sekolah gadis itu. Kadang Eldiano heran melihat tingkahnya yang selalu ceria, tanpa ada beban sedikit pun kesedihan di wajahnya. Eldiano sangat menyukainya, tingkahnya yang selalu aneh, dan sangat bawel itulah Zahra Aulia. Gadis yang di sukai Eldiano.

Tapi, satu yang membuat Eldiano menjanggal pada perahu origami itu. Seperti ada sesuatu di bagian lipatan perahu tersebut. Cowok itu mencoba melihatnya dan ternyata di dalamnya juga terdapat secarik kertas berisi dengan tulisan. Dengan penuh penasaran Eldiano membuka surat itu dan membacanya.

Zahra Aulia untuk Eldiano Adijaya.

Hai cowok baik.

Aku cuma mau bilang terimakasih, karna kamu uda mau nemani aku selama hampir 4 bulan ini.

Aku tau kamu cowok baik, banyak yang menginginkan kamu. Aku tau itu dan aku cukup sadar diri. Jaga diri baik-baik ya, jangan suka begadang mulu, jaga kesehatan kamu, karna aku tak lagi bersama kamu.

Kita hanya bisa berencana, selebihnya tuhan yang mengatur. Mungkin dengan perpisahan ini adalah jalan terbaik, karna aku sadar langit tidak akan sanggup untuk memeluk bumi.

Sampai bertemu di titik terbaik menurut takdir, semoga aku dan kamu bisa di persatukan kembali.

Jangan lupa makan aku uda bawain kamu bekel, maaf mungkin akhir-akhir ini aku jarang bawain kamu bekel sesuai permintaan kamu. Selamat makan Eldiano ganteng :)

Setelah membacanya Eldiano tersenyum sambil menggelengkan kepala karena, di akhir kalimatnya. Cowok itu langsung segera merogo ransel dan menemukan kotak bekal yang telah di berikan Zahra. Lagi lagi Eldiano menatap heran pada kotak bekal itu dengan warna biru tapi, ini sangat aneh memiliki gambar kartun yang membuat Eldiano mentapnya lama dengan sesekali membolak balikkan kotak bekal tersebut.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang