44. Alasannya

526 54 33
                                    

Ada pesan dari Egi buat kalian yang baca.

"Cewek cantik itu yang suka vote, coment apalagi kalo lo share ketemen-temen lo. Beehh cantik lo ngga cuma fisik tapi hati yang tulus, mencintai gue contohnya!"

Hayo loh gimana? Xixi:)

Dan jangan lupa share cerita ini keteman-teman kalian biar bisa baca berjamaah.

Happy reading🌸

44. Alasannya

Apapun yang terjadi pasti akan selalu berakhir, dan jika sesuatu yang baik harus berakhir, percayalah bahwa yang lebih baik akan dimulai.

****

Saat ini markas mendadak ramai. Hampir seluruh anak-anak Traider-x berkumpul. Melihat keadaan Tama babak belur bak seperti habis berkelahi dan juga Eldiano sebagai ketua sama halnya dengan Tama. Sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka? Apa mereka dikeroyok?. Semua melihat keduanya saling tatap heran, Eldiano yang duduk bersebelahan dengan Tama. Semua anak-anak Tarider-x memandangi mereka secara bergantian dengan kerutan dahi.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian berdua?" tanya Egi heran melihat Eldiano babak belur dan Tama juga wajah laki-laki itu lebam.

"Rame-rame ada kejadian apa boor?" tanya Pono yang baru datang dan ikut dalam kerumunan anak laki-laki.

"Ini ada cewek dirampok dan pingsan, ditemukan cuma pake celana dalem aja," jawab Gino asal dengan kekehan.

Pono menganggukan kepala. "Kira-kira motifnya apa iya?" ujar Pono lagi.

"Motif kembang-kembang ada rendanya," balas Gino, Pono terkekeh hingga Banu melirik tajam kearah keduanya.

"Bisa diam ngga!!" tegur Banu.

Pono dan Gino keduanya berhenti tertawa, setelah Banu tidak lagi menatap kearahnya mereka berulah lagi.

"Emang ada apa sih, mau sunat masal gratis?" ujar Pono lagi pada Gino, cowok yang ditanya dengan rambut warna coklat itu hanya mengidikkan bahu acuh.

Banu melirik kearah Pono dengan tatapan tajam. "Bisa diam ngga sih lo! iya mau sunati lo sampe kandas!" gertak Banu kesal, Pono tidak bisa diam juga dengan situasi menegang seperti ini.

"Lo ngga tau gue ini spesial, telor gue aja ada dua," kata Pono berhasil membuat Gino dan Banu menatap melotot.

"Telor apa bangsat, jangan buat gue mikir yang enggak-enggak," ucap Gino dengan tertawa kecil.

"Tolong ya kalo bercanda yang serius, jangan guyonan gitu?" ujar Banu, sebenarnya cowok itu juga tidak tahan ingin rasanya tertawa lepas sekarang. 

"Bang lo dikeroyok atau gimana?" tanya Rizky pada Eldiano. Cowok yang ditanya itu hanya membalas dengan tatapan tajam pada Tama.

"Astaga Tam lo kenapa? Kenapa azab?" ucap Pono asal melihat wajah Tama lebam kebiru-biruan.

"Kalo lo ngga bisa diem, mending lo keluar deh!" ujar Banu yang sudah jengah dengan Pono. Yang tidak bisa diberitahu dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Apa perlu Pono diberitahu harus menggunakan bahasa belanda dahulu.

"Takut bang jago." balas Pono sembari menyatukan kedua telapak tangan didepan dada.

Tama menatap tajam pada Pono dan mengalihkan tatapanya kepada Eldiano yang duduk disamping. "Gue minta maaf sama lo El, gue ngga tau apa yang terjadi sebenarnya," kata Tama pada Eldiano. "Gue lakuin itu lepas kendali." lanjut Tama dengan merasa bersalah.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang