Happy reading🌼56. Batal
Kamu takdir atau hanya sekedar hadir_
***
"Puas lo!" ujar Reina secara tiba-tiba dengan mendorong bahu Zahra.
"Apaan sih?" ucap Zahra yang tidak tahu menahu maksud Reina.
Reina menyunggingkan bibinya ke atas sambil tangan bersedekap. "Pura-pura ngga tau lagi lo! Lo yang udah hancuri hidup gue! Lo juga yang uda ambil semua dari gue!" tuduh Reina semakin membuat Zahra bingung.
"Hancur? Ambil? Gue ngga nyuri! Gue juga ngga mecahi gelas lo kan? Maksud lo apa sih?" tutur Zahra bingung.
"Lo kalo ngomong jangan kaya orang lagi makan kue putu deh! Jangan kebanyakan main drama ini Indonesia bukan Korea," sambung Dima.
"Lo diam!" desak Reina sambil menunjuk ke arah Dima.
"Lo yang seharusnya diam. Tiba-tiba marah-marah ngga jelas," sahut Dima kesal pada Reina.
"Ternyata lo licik ya? Luar polos dalam busuk!" ucapan menusuk Reina.
"Lo kalo ngomong di jaga, mau gue pager tuh mulut banyak binatang buasnya," balas Dima dengan mendorong Reina.
Zahra menarik Dima agar tidak terjadi perkelahian. "Gue bener-bener ngga ngerti apa yang lo bilang semua ke gue," jawab Zahra pada Reina.
"El batalin tunanganya sama gue, puas kan lo!" desak Reina sempat membuat Zahra kaget.
"Bagus dong, berarti mata El uda ke buka mana yang tulus dan mana yang modus!" timpal Dima.
Reina tidak tertarik untuk meladeni Dima. Reina kembali menatap Zahra dengan tatapan serius.
"Gue tau gue jahat sama lo, tapi bisakah lo relakan El buat gue?" ucap Reina kali ini melembut membuat Zahra bungkam.
"Ups dia ngimis cowok!" gumam Lia dengan sambil terkekeh pelan bersama Dima. "Uda Ra, kasih aja lagian banyak kok yang sukak sama lo. Kan ada tuh pepatah yang mengatakan, lebih baik tangan di atas dari pada di bawah," ujar Lia.
"Sedekah kali ah," balas Dima melirik Lia.
"Iya anggap aja sedekah, tuh liat dia ngemis-ngemis minta pacarnya balik," ucap Lia.
"Kalo modal cantik doang mah banci Thailand jauh lebih cantik ya enggak?" timpal Dima pura-pura menutup mulutnya dengan tangan. Yang di angguki Lia.
Zahra sendiri bingung akahkah ia merelakan Eldiano dengan hati yang sudah terlanjur mencintai. Zahra terus diam hingga pada akhirnya tidak ada yang sadar bahwa Eldiano sudah ada di sana.
Cowok itu berdehem keras hingga memecahkan keheningan yang sempat terjadi beberapa menit. Zahra mengerjap-ngerjapkan kedua matanya dan menatap kearah Eldiano yang juga sedang menatap ke arahnya.
Eldiano memperhatikan wajah gadis-gadis yang ada di hadapannya, wajah yang tegang. Reina mencoba meraih tangan Eldiano, namun belum sempat menyentuh tangannya cowok itu terlebih dahulu meraih tangan Zahra.
Zahra tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Zahra sempat menatap mata Reina, sorot matanya kecewa. Zahra mencoba menjaga perasaan perempuan itu bagaimana pun ia juga perempuan, pasti Zahra tahu bagaimana perasaan Reina saat ini.
Zahra melepaskan genggaman tangan Eldiano. Cowok itu melihat tanganya dan berganti menatap Zahra yang tidak berani menatapnya.
"Kenapa?" tanya Eldiano pada Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDIANO
Teen FictionKisah yang berawal dari janji dan menjadi sebuah takdir yang mempertemukannya. Kisah cinta yang harus dijalani karena terikat oleh sebuah perjanjian. Janji yang dimiliki oleh ketua geng motor Traider-x, cowok yang terkenal dengan julukan bad boy dis...