30. Rindu

930 75 38
                                    


Boleh enggak aku rindu sama kamu?.__

~Zahra Aulia~

******

Gadis itu terus menggulum senyuman sambil menutup matanya, menempelkan pipi kanan di pundak El. Cuaca sore menyelimuti perjalanan yang terlihat sangat sepi, Zahrah terlihat sangat bahagia akhirnya ia bisa sedekat ini dengan El. Yah.. Walaupun cowok itu belum memaafkanya, setidaknya ia bisa sedekat ini saja sudah membuat dirinya senang. Apa sebesar itu perasaan Zahra untuk seorang Eldiano yang terkenal kejam?.

Tak henti-hentinya tersenyum, Zahra menempelkan dagunya ke pundak cowok itu.

"Boleh enggak aku rindu sama kamu?" ucap Zahra tepat pada telinga El.

Seketika El menoleh kesamping mendengar tuturan gadis itu, El tersenyum tipis enggan menjawabnya.

Aku juga rindu kamu Ra batin El.

Tiba-tiba saja hujan turun cukup deras membasahi tiap jengkal tanah disertai kilatan petir bersahutan di atas langit yang kian menggelap. Hari masih sore tapi cuaca gelap awan seperti malam. El menambah kecepatan motornya.

"Pegangan ra?" ujar El pada Zahra yang mencoba berlindung dibelakang punggung cowok itu.

El memberhentikan motor besarnya di sebuah ruko yang terlihat sangat kumuh, mungkin tempat itu sudah tidak terpakai lagi. Suasana jalan itu begitu sangat sunyi tidak ada satupun kendaraan yang lewat.

"Loh kok berhenti El?" tanya Zahra heran yang tiba-tiba berhenti ditempat tersebut.

"Buruan ayo turun, hujanya deres banget" ujar El. "Nanti kamu sakit?,"

Mereka berteduh ditempat ruko yang tampak kumal, Zahra mengusap pundak dengan kedua tanganya mencari kehangatan, cuaca dingin menyelimuti sekujur tubuhnya. Hening ya, itulah yang mereka rasakan hanya ada suarah gemuruh hujan dan kilatan petir yang saling bersaut-sautan diatas langit.

Zahra menatap El yang berada disampingnya, terlihat tidak perduli dengan dirinya, ia berharap El memberikan jaketnya.

Ekhemm

Suara deheman Zahra memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

El melirik Zahra. "Kenapa lo?,"

"Gak apa-apa," balas Zahra.

"Kamu tau ga-"

"Gak!" balas El cepat dengan memotong pembicaraan Zahra yang belum selesai.

"Ihh, aku belom siap ngomong tau?" ujar Zahra sebal.

"Oh,"

"Kemarin aku liat di film-film gitu, mereka kehujanan, nah terus cowoknya minjemin jaketnya buat pacaranya," ujar Zahra memberi kode sambil melirik El.

Namun El tampak tidak perduli dengan arah pembicaraan Zahra.

"Terus?" ujar El ketus.

"Gak apa-apa sih!" jawab Zahra. "Cuma ngasih tau aja!."

Zahra mendengus sebal, gak peka banget sih jadi cowok, tau dingin banget ini ihh.. sebel batin Zahra memonyongkan bibirnya kedepan dengan tangan yang masih memeluk kedua pundaknya.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang