Kisah yang berawal dari janji dan menjadi sebuah takdir yang mempertemukannya. Kisah cinta yang harus dijalani karena terikat oleh sebuah perjanjian. Janji yang dimiliki oleh ketua geng motor Traider-x, cowok yang terkenal dengan julukan bad boy dis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading 🌸
****
Zahra berjalan dikoridor sekolah yang tengah ramai, pandangan lurus kedepan. Kumpulan anak laki-laki Traider-x berjalan berlawanan dengan Zahra, ia menatap kearah mereka, namun seseorang yang ia cari diantara kelima laki-laki itu tidak ada.
"El kemana?" tanya Zahra kepada Banu membuat mereka akhirnya berhenti.
Zahra menatap Banu dengan mengerutkan dahi. "El gak ada nemui gue kok," ujar Zahra.
"Lo cariin deh si El, kayanya dia lagi ada masalah!" ujar Tama pada Zahra tersenyum kecut.
Zahra menganggukan kepala, dan langsung pergi begitu saja meninggalkan anak laki-laki tersebut.
Zahra berjalan tanpa arah tujuan, akan kemanakah dirinya mencari El. Terlintas di benak pikiranya. Taman gumamnya sambil melanjutkan berjalan.
Setibanya ditaman belakang, taman itu terlihat sepi. Hanya ada suara-suara hewan, seperti jangkrik yang terdengar. Pandangan Zahra menyapu setiap taman itu, mencari keberadaan seseorang, dan akhirnya ia pun menemukan seseorang yang ia cari tengah duduk dibangku panjang taman, dirinya tersenyum saat menemukanya, segera ia melangkah menghampiri.
"El?" panggil Zahra, El langsung menoleh menatap Zahra. "Kamu ngapain disini?" ujar Zahra sambil mendaratkan bokongnya disamping El.
El hanya diam, dan kembali menatap lurus kedepan, ia tidak menghiraukan ucapan Zahra.
"Kamu kenapa, gak biasanya kamu gak ikutan gabung sama temen kamu?, ada apa?" ujar Zahra lagi kepada El.
"Kenapa apanya?" tanya balik El menatap Zahra yang berada disampingnya.
Zahra memutar bola matanya. "Orang kalo ditanya dijawab El, bukan balik nanyak, gimana sih kamu ini!" gerutu Zahra sebal.
"Gue kemarin periksa?" ujar El serius sembari menatap Zahra.
Zahra menatap El dengan tatapan tidak kalah serius. "Kamu sakit?" tanya Zahra menempelkan telapak tangannya di dahi El.
"Engga,"
"Terus?" ujar Zahra penasaran.
El membuang napas pelan. "Hasilnya positif!" ucap El dengan wajah sendu, berhasil membuat Zahra bungkam dengan rasa khawatir yang menguasai diri gadis itu, tidak tahu lagi bagaimana dengan irama jantungnya sekarang.
"Positif?" ujar Zahra mengulang ucapan El. "Corona?" ujar Zahra lagi khawatir dengan keadaan El.
El membeku, ia tidak kuat ingin mengatakan yang sejujurnya dengan gadis itu.
"El jawab? Kamu kenapa? Positif, apanya yang positif?" ucap Zahra dengan deretan pertanyaan.
El menatap Zahra dengan menggenggam jemari-jemari gadis itu. "Apa pun yang terjadi kamu gak bakal ninggalin aku?" ucap El.