Duduk sama rata, berdiri tanpa raja
******
Zahra, Dima dan Lia mereka bertiga berjalan santai di koridor sekolah sambil berbincang-bincang sesekali tertawa riang. Dari arah belakang seorang cowok tengah berlarian ke arah mereka, pada akhirnya menabrak Lia juga Dima.
Brakk
"Astaga, berdosa banget lo!" ucap Lia kepada cowok itu yang telah menabrak dirinya.
Dima berdecak, dengan raut wajah kesal. "Heii, lo itu jangan solimi!,"
Cowok itu menoleh ke arah mereka. "Monmaap ni ye, gue soleman!." ujar cowok itu dan kemudian berlari.
Dima melebarkan matanya saat tau siapa cowok itu yang menabrak dirinya juga Lia.
"Albino?, ya ampun itu beneran Albino?" ucap Dima tak percaya.
"Kalo gue tau Albino yang nabrak, gue rela ditabrak berulang kali!," ujar Dima lagi.
"Noh, ditengah jalan lo sono, biar sekalian di tabrak kang ojek!" ujar Lia pada Dima.
"Norak lo!" ujar Lia lagi menonyor jidat Dima.
"Lo ya, kepala gue ini dicintai," ujar Dima berdecak tak terima.
"Difitrai marfu'ah!" ucap Lia dan Zahra kompak.
Lia melangkah pergi, Zahra menatap Lia lalu berganti menatap Dima sambil terkekeh pelan menggelengkan kepala.
***Kumpulan anak laki-laki yang perparas tampan bak dewa yunani, Traider-x yang terkenal dengan kesadisannya dalam bertarung, tidak dapat diragukan lagi kemahiran dalam ilmu bela diri mereka, seperti halnya Eldiano merupakan ketua Traider-x ilmu bela dirinya sangat kuat yang ia tekuni sejak kecil.
Dan satu lagi Traider-x tidak pernah terkalahkan, itu mengapa sebabnya mereka begitu terkenal, juga dengan solidaritasnya yang begitu kuat siapa mereka? Satu darah, yap itulah slogan Traider-x.
Ketua, wakil, anggota inti, dan seluruh anak-anak Traider-x yang berjumlah kurang lebih 65 orang sedang mengadakan rapat disebuah ruangan khusus didalam markas. Markas itu sendiri memiliki banyak ruangan, seperti ruangan olahraga, tempat bermain bliyar, ruangan latihan bela diri, terdapat kamar juga jika ingin beristirahat, kamar mandi dan ruangan khususnya untuk sebuah kepentingan saja, bahkan kamar itu tidak sembarangan orang yang dapat masuk, ruangan yang gelap dan selalu terkunci.
Mereka semua duduk mengelilingi meja bundar yang berukuran sangat besar, cukup bagi mereka yang beranggota lebih dari 65 orang. El duduk sejajar seperti layaknya anak-anak Traider-x yang lain, ia paling tidak suka jika harus duduk dikursih kebesarannya itu. Karena menurut dirinya duduk sama rata, berdiri tanpa raja.
"Berapa jumlah uang yang terkumpul selama satu tahun, Banu?" tanya El kepada Banu yang sedang mengeluarkan koper hitam pekat yang isinya adalah uang.
Banu selaku bendahara, ia membuka koper tersebut lalu menghitung tiap-tiap lembar uang, bibir yang komat kamit seperti mbah dukun baca mantra yang terus fokus menghitung, Yang dibantu oleh Egi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDIANO
Teen FictionKisah yang berawal dari janji dan menjadi sebuah takdir yang mempertemukannya. Kisah cinta yang harus dijalani karena terikat oleh sebuah perjanjian. Janji yang dimiliki oleh ketua geng motor Traider-x, cowok yang terkenal dengan julukan bad boy dis...