Happy reading🌼.
40. Cium II
~
Puncak tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan__
~Galang Pangestu A~
****
Sebuah mall terbesar dikota Medan, Podomoro. Mall yang baru saja dibuka pada awal tahun ini, para pengunjung yang begitu sangat ramai. Reina berjalan dilobbi dengan tergesa-gesa, ia sibuk mencari sesuatu didalam tasnya, sampai akhirnya ia menabrak dada bidang seorang cowok yang menggunakan kacamata hitam. Posture tubuh yang menjulang tinggi, gadis itu menatapnya dengan sedikit mendongak.
Cowok itu membuka kacamatanya, dengan menatap gadis dihadapanya datar.
Reina terkejut saat tahu siapa yang sedang dihadapanya sekarang. "Lo Galang kan?" tanya Reina pada cowok itu yang menatapnya datar.
Cowok itu mengerutkan dahi hingga alisnya menyatu. "Lo kenal gue?" jawabnya masih dengan wajah datar.
Reina tersenyum menyunggingkan bibirnya. "Kebetulan banget gue ketemu sama lo," kata Reina sok kenal.
Galang menyisipkan kacamatanya disela baju. "Kebetulan, maksud lo?" tanya Galang tidak mengerti.
"Gimana kalo kita duduk dulu?" ajak Reina, yang mendapat anggukan dari Galang.
Keduanya sedang duduk disebuah kafe yang terdapat dimall tersebut. Dengan memesan sebuah kopi sesuai selera mereka masing-masing.
"To the point, gue ngga bisa lama-lama. Maksud lo tadi apa?" tanya Galang tidak suka basa-basi.
"Gue mau ngajak lo kerja sama," kata Reina dengan raut wajah serius.
"Kerja sama apaan sih maksud lo?, gue aja ngga kenal sama lo?" balas Galang semakin dibuat heran dengan gadis itu.
"Oke, kenalin gue Reina. Lo kenal gue atau ngga itu ngga penting," ujar Reina. "Lo suka kan sama Zahra?" ujar Reina menebak.
"Bukan urusan lo!" balas ketus Galang.
Reina terkekeh pelan. "Lo mau Zahra putus dari El, gue juga sama." ucap Reina.
"Terus kalo gue suka sama Zahra, masalahnya sama lo apa?" tanya Galang tidak suka bila diintrogasi.
"Itu masalah banget buat gue, karna perempuan itu uda ambil milik gue. Jadi gue mau lo harus buat mereka putus!" jelas Reina.
"Putus, dengan cara?" ulang Galang dengan kata putus.
Reina memutar bola matanya malas. "Iya lo mikirlah, lo kan punya otak. Iya lo deketin aja itu si Zahra atau lo culik aja sekalian Zahra," ujar Reina kesal pada Galang. Membuat cowok mengangkat sudut bibirnya.
"Gue ngga sejahat yang lo pikir, gue emang suka sama Zahra. Tapi gue lebih suka bersaing secara sehat dari pada mengikuti jalan sesat lo!" balas Galang menolak ajakan Reina.
"Sampe kapan lo terus kaya gini, ngga sakit hati lo liat orang yang lo suka pacaran sama orang lain?" tanya Reina.
"Sakit hati pasti, yang paling terpenting buat gue dia bahagia," jawab Galang. "Mencintai seseorang tidak harus memiliki, jika dia bahagia dengan orang lain, kenapa ngga. Justru itu resikonya jika kita mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain, maka tugas kita siap untuk mengikhlaskan!" lanjut Galang dengan penuh penjelasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELDIANO
Fiksi RemajaKisah yang berawal dari janji dan menjadi sebuah takdir yang mempertemukannya. Kisah cinta yang harus dijalani karena terikat oleh sebuah perjanjian. Janji yang dimiliki oleh ketua geng motor Traider-x, cowok yang terkenal dengan julukan bad boy dis...