Pleas jangan siders dong🙏😭 kalo nggak mau coment, tapi tolong vote boleh kan 😍?Makasih banget sebelumnya🔥
•
Happy reading🌸
43. EXSKLUSIF BERAKHIR
****
Kita berharap takdir menyatukan jalan hidup kita. Sehingga kita sama-sama dapat berjalan beriringan dalam setapak jalan yang sama. Namun ternyata, ujungnya menemukan jalan buntu. Artinya aku dan kamu harus berpisah dan melanjutkan hidup dengan jalan yang berbeda.
~Eldiano Adijaya~
Hari terus berlalu, hingga waktu tak terasa sudah hampir seminggu. Cowok itu menutup buku diary-nya dengan gusar, pikirannya terus berkecamuk tentang gadis itu. Apa yang harus ia lakukan besok? Waktunya hanya sedikit lagi. Eldiano mengusap wajahnya kasar dan kembali membuka buku diary-nya. Cowok itu diam-diam memiliki hobi menulis sejak kecil, rangkaian kata demi kata tentang hidupnya yang suram.
Dear diary,
Katanya rumah adalah tempat untuk pulang. Tempat melepaskan lelah, dari segala kepenatan diluar. Lalu, bagaimana kalau tempat yang namanya rumah itu tak lagi memberi kenyamanan? Bagaimana kalau tempat itu hanya memberikan penat? Rasanya sesak sekali didalamnya. Hingga buat gue ingin sekali keluar. Jadi, apa definisi rumah sebenarnya? Jika gue lebih suka ditempat asing dari pada didalamnya.
El. A
Rangkain kata demi kata. Walaupun Kata yang disusun tidak lagi menggunakan kata kiasan, tapi kata itulah cukup dapat dipahami. Karena setiap huruf yang ia tulis berasal dari hatinya sendiri hingga tersusun rangkain beberapa kata. Terkadang kita hanya dapat berbicara lewat tulisan dari pada menjelaskan pada orang lain. Jadi apa sebenarnya definisi rumah menurut kalian?
***
Zahra terus menyusuri rak buku, ia ingin mencari novel yang sempat ia baca kemarin diperpustakaan. Hingga matanya berbinar mendapatkan novel yang ia cari. Zahra menjinjit berusaha mengambilnya, karena letak buku itu tinggi sekali. Gadis itu menggerutu kesal. Hingga sebuah tangan kekar mengambil buku tersebut, Zahra membalikkan badanya, mendapati cowok yang berdiri dihadapanya itu dengan tersenyum tipis. Zahra langsung memeluknya erat, melepaskan rasa rindunya beberapa hari. Cowok itu pun membalas pelukan gadis itu dengan mengusap lembut punggungnya.
"Kamu dari mana aja sih, aku khawatir tau?" ujar Zahra cemberut dengan memukul kecil dada cowok itu.
"Khawatir atau kangen?" balas Eldiano dengan menggodanya.
"Dua-duanya." ujar Zahra sembari tersenyum malu. "Kamu dari mana aja sih? Kamu tau ngga aku cariin kamu kerumah, tapi juga ngga ada. Kamu kemana?" tanya Zahra.
Eldiano mengaitkan alis saat Zahra mengatakan dirinya kerumah. Eldiano bungkam ia bingung harus berkata apa sekarang, bahwa kemarin dirinya pergi untuk menenangkan dirinya sementara waktu.
"El jawab dong, jangan diam aja?" ujar Zahra menyentak Eldiano dalam lamunan. Cowok itu mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Ada yang ingin gue omongin?" ucap Eldiano dengan sorot mata serius. Bukan jawaban yang Zahra dapat melainkan pernyataan. Zahra mengerutkan dahi, tiba-tiba perasaan tak enak saat cowok itu ingin mengatakan sesuatu dengan wajah begitu serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDIANO
Teen FictionKisah yang berawal dari janji dan menjadi sebuah takdir yang mempertemukannya. Kisah cinta yang harus dijalani karena terikat oleh sebuah perjanjian. Janji yang dimiliki oleh ketua geng motor Traider-x, cowok yang terkenal dengan julukan bad boy dis...