17. Seseorang

1K 84 24
                                    


******

Malam ini udara begitu sangat sejuk, seorang gadis ingin keluar untuk berbelanja keperluan setiap bulanya di supermarket dekat rumahnya. Dengan berjalan kaki, ia berjalan di pinggir jalan yang ditemani dengan lampu jalan, sambil mengayunkan kedua tangannya. Zahra masuk kedalam supermarket tersebut, dan memilih-milih barang yang akan di beli seperlunya saja. Saat ingin membalikan badanya kebelakang ia menabrak dada bidang seseorang badan tinggi dan tegap.

Braakk

"Ehh!" ringih Zahra menunduk kepalanya.

"Maaf" ucap Zahra mendongakkan kepala melihat siapa seseorang yang ia tabrak itu. Seorang laki-laki tinggi, kulit putih, rahang yang tegap, hidung yang mancung seperti perosotan,  bulu mata yang lentik, bibir tipis dan merah muda, ada satu lagi yang membuat ia lebih manis di lihat memiliki kumis tipi di bawah hidungnya.

Lelaki itu tersenyum kepada Zahra. "Iya gak Papa," ucapnya lembut.

"Maaf ya sekali lagi gue bener gak sengaja?" ujar Zahra.

Cantik batin cowok itu yang masih tersenyum kepada Zahra.

"Iya gak papa kok" ucap cowok itu. "Kenalin gue Galang," ujar cowok itu sambil menjulurkan tangan kanannya kepada Zahra.

Zahra tersenyum dan membalas uluran tangan cowok itu. "Zahra."

"Lo mau kekasir?" tanya Galang.

"Iya."

"Iya uda gue juga mau kekasir! Biar sekalian gue bayarin" ucap Galang.

"Ehh, gak usah biar gue bayar sendiri?" tolak Zahra.

"Uda gak papa?" jawab Galang sambil menarik tangan gadis itu lembut. Zahra melihat pergelangan tanganya yang ditarik dengan cowok yang baru ia kenal beberapa menit lalu.

"Ini mbak berapa semuanya, sama punya temen saya juga ya." ucap Galang kepada mbak kasir.

"Semuanya 200.000 mas," kata mbak kasir.

Galang mengeluarkan uang dalam dompetnya dan segera membayarnya. Setelah selesai, mereka berdua keluar supermarket sambil membopong barang-barang yang mereka beli.

"Makasih ya?" ucap Zahra.

Galang tersenyum. "Iya sama-sama,"

"Iya uda gue balik duluan ya?" ujar Zahra.

"Iya, ehh...  Tunggu-tunggu!."

Zahra yang ingin pergi pun memberhentikan langkahnya. "Ada apa?" tanya Zahra heran menaikan kedua alisnya.

"Lo naik apa?" tanya Galang.

"Jalan,"

"Sendirian?" tanya Galang lagi.

Zahra mengagukan kepalanya. "Iya kenapa?."

"Pulang sama gue, biar gue anterin sampai rumah lo?" ujar Galang.

"Gak usah lang, makasih!" tolak Zahra lembut.

"Gak, pokoknya lo pulang sama gue, gak baik cewek pulang sendirian malam-malam gini, jalan lagi?" tungkas Galang.

"Gak usah, lagian rumah gue deket kok dari sini?" tolak Zahra lagi.

"Mau deket atau jauh kita gak tau kejahatan kapan datang menghampiri kita?" ucap Galang menyakinkan.

"Uda gak usah nolak lagi, ayo naik?" titah Galang pada Zahra.

Zahra diam sambil berpikir ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh cowok itu. Mau tak mau Zahra menuruti saja, dan Zahra naik diatas motor milik Galang.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang