42. Menghilang

684 56 55
                                    

Warning ❌ :

Tulisan tulisan ini diketik oleh jari yang dulu pernah kamu genggam namun, kamu lepas kembali:)

Monmaap atas kebucinan aku😆 hanya sekedar hiburan guys.

Oke uda siap untuk membaca kelanjutannya, jangan lupa divote dong sayang😍 yang vote masuk surga Amin, jangan tanya kok bisa?
Makanya vote biar masuk surga😆

Happy reading🌸

42. Menghilang

****

Zahra terus dibuat uring-uringan, karena Eldiano sudah hampir 5 hari tidak ada kabar. Bahkan cowok itu tidak masuk sekolah. Zahra terus bertanya kepada teman-teman terdekat Eldiano, namun mereka semua juga tidak tahu dimana keberadaan cowok itu.

"Kalian semua uda dapat kabar El dimana?" tanya Zahra pada kelima cowok yang duduk dipinggir lapangan basket.

Anak laki-laki itu semua menggelengkan kepala. Membuat Zahra menghembuskan napas berat.

"Kalian semua ngga pada carik El apa? Kalian kan temen masa kalian ngga peduli sama sekali sama El?" ujar Zahra kepada Tama, Banu, Pono, Albino dan Egi.

"Kita uda coba cari Zar, tapi tetep aja sampe sekarang kita belum juga tau El kemana?" balas Banu sembari mengibas kera bajunya. "Bahkan kemarin kita semua anak-anak Traider-x juga uda cari," lanjut Banu.

"Uda lo tenang aja, gue yakin El ngga bakal kenapa-napa," ujar Tama berusaha menenangkan gadis itu.

"Gimana gue bisa tenang, uda lima hari El ngga ada kabar bahkan sekolah juga enggak!" kata Zahra hatinya terus dilanda kekhawatiran.

"Apa gue kerumah El aja kali ya?" kata Zahra lagi.

"Eh jangan, lo jangan kerumah El?" ucap Egi, membuat Zahra semakin aneh dengan gelagat Egi.

"Emang kenapa? Gue cuma mau mastiin El ada dirumah atau ngga. Uda itu doang?" ucap Zahra.

"Gue bilang jangan Zar?" balas Egi terus memaksa Zahra agar tidak kerumah Eldiano.

"Gue curiga diantara kita berlima,  pasti salah satu diantara kita ada yang tau El dimana?" ucap Banu sambil melirik Egi yang sedang meneguk minum, sontak Egi pun yang merasa mendapat lirikan tajam dari semua temanya langsung tersedak.

"Lo pada ngapa liatin gue kaya gitu? Macem maling ketangkap basah gue?" ujar Egi pada semua temanya.

"Lo sebenarnya tau kan El dimana? Uda lo cerita aja kekita, lo ngga kasian apa sama Zahra yang khawatir banget sama El?" ucap Tama pada Egi.

Egi melirik Zahra kemudian menelan selipahnya dengan susah payah. Apa yang harus ia katakan pada Zahra? Ia memang benar Egi tahu dimana Eldiano. Tapi hanya dirinya saja yang tahu Eldiano pergi kemana, karena dialah orang yang paling dekat dengan Eldiano. Ia terpaksa tidak memberitahu mereka semua, termasuk Zahra karena itu semua adalah kemauan Eldiano, agar Zahra tidak dapat menemui dirinya untuk sementara waktu.

"Lo beneran tau El dimana?" tanya Zahra pada Egi.

"Eng-gak, gue ng-gak tau El dimana," ucap Egi terputus-putus.

Seketika itu Zahra teringat seseorang yang juga dekat dengan Eldiano. Gadis itu langsung pergi begitu saja meninggalkan kelima anak laki-laki tersebut.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang