11. Jalan

1.3K 136 83
                                    


*******

Malam ini begitu indah, cahaya terang bulan, dan bintang berkelap kelip. Malam yang selalu dipadati oleh kendaraan tiada henti. Cowok yang menggunakan hotdie panjang berwarna abu-abu muda yang ia gulung sampai siku, celana jeans hitam sobek-sobek bagian dengkul dan dengan sepatu putih yang bermerk adidas. Mengambil kunci motor diatas meja.

"Kamu mau kemana?" tanya Irfan, papa Eldiano yang terlihat sangat rapi.

Eldiano menatap papanya sebentar dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Bukan urusan anda," jawab El ketus berjalan keluar rumah.

"El!" panggil Irfan berteriak memanggil anaknya. Namun, Eldiano tidak menggubrisnya.

Eldiano terus berjalan keluar rumah menuju garasi motor. Segera cowok itu melajukan motornya ke arah jalan raya menuju rumah Zahra. Malam ini Eldiano ingin mengajak Zahra menikmati jalan-jalan dimalam hari. Eldiano ingin kenal lebih dekat.

**

Setibanya Eldiano dihalaman rumah Zahra yang tidak begitu luas, sedikit memasuki gang-gang kecil. Cowok itu melepaskan helm full face-nya. Dan akhirnya ia memutuskan untuk menunggu diluar. Hampir 15 menit menunggu, namun Zahra tak kunjung keluar.

"Itu cewek lama banget sih!" gerutu Eldiano.

Ia pun merogo saku celana, mengambil Hp mencari kontak Zahra dan mengirim pesan.


Zahra yang sibuk memilih baju, hp-nya bergetar diatas tempat tidur. Zahra menatap layar hp-nya, Eldiano yang mengirim pesan tersebut.

Rimba

Cepetan gk pake lama
Gue ud nunggu diluar.

Zahra melotot saat membaca pesan chat dari Eldiano.

"Astaga Kak El uda didepan," ujarnya semakin panik.

Sebenarnya ia sudah selesai namun ia bingung apakah sudah cocok atau belum dengan pakaian yang ia gunakan, itu sebabnya yang membuatnya lama. Bertepatan bundanya sedang tidak dirumah. Tidak ada yang bisa memberinya saran dan masukan.

Zahra cepat-cepat keluar dari kamar. Sebelum berhadapan dengan Eldiano Zahra harus mengambil napas dalam-dalam, agar nantinya berhadapan dengan cowok nyebelin itu tidak terlalu menguras emosi.

Gadis itu mendapati El yang sedang menyender dengan motor besarnya, tangan yang dilipat didada, wajah dingin yang Eldiano lemparkan saat menatap Zahra. Zahra gagu, ia menggigit bibir bawahnya.

"Lama banget sih lo?" ujar Eldiano saat Zahra sudah dihadapanya.

"Maaf kak," kata Zahra pelan. Sekarang Zahra sangat grogi bercampur dengan rasa malu, karena baju yang ia gunakan itu pantaskah tidak untuk dirinya.

Eldiano memandangi Zahra dari atas rambut hingga ujung kaki. Dengan pakaian minim Zahra.

"Lo mau kemana?" tanya El pada Zahra yang merunduk malu.

"Tapi mau jalan-jalan," balas Zahra polos.

Eldiano terkekeh mendengar ucapan polos gadis itu. "Make pakaian begini?" ujar El.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang