15. Dia siapa?

1.1K 100 69
                                    


******

Cowok itu berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan tangan yang sibuk menyampul dasi abu-abunya. Ia tak pernah sarapan pagi karena hanya ia seorang diri saat di meja makan. Ia lebih memilih sarapan dikantin dengan sahabat-sahabatnya. Saat berada ditangga terakhir El memicingkan matanya terlihat seorang gadis telah duduk manis diruang tamu. El segera menghampiri gadis itu, belum sempat memanggil gadis itu langsung menatap El dengan senyuman manisnya dan berlari kecil kearah El langsung memeluk El erat, El pun membalas pelukan itu.

"Lo kapan pulang ke Indonesia?" tanya El pada gadis yang memeluknya itu.

"Semalam" ucap gadis itu sambil melepaskan pelukanya dan menatap El dengan senyum yang tak pudar. Iya gadis ini bernama Reina Alisya Dewi, sahabat kecil El, selama ini Reina tinggal dijepang ikut kedua orang tuanya.

"Lo kok gak ngabarin gue, kan bisa gue jemput dibandara?" ujar El.

"Gue mau ngasih lo supraise?" jawab Reina.

El melihat gadis yang dihadapanya dari atas hingga bawah. "Lo mau sekolah, dimana?" tanya El.

Reina menganggukan kepala. "Sekolah tempat lo lah?" jawab Reina.

"Jadi lo sekarang uda tinggal di indonesia lagi?" tanya El lagi.

"Iya dong, karna gue mau selalu bareng lo?" ucap Reina menggandeng lengan tangan El.

"Sekarang kamu tinggal dimana? Sama siapa?" tanya El lagi dengan beberapa deretan pertanyaan.

Reina mencubit pipi El gemas. "Ihh lo ya dari dulu gak pernah berubah, masih suka kepo?" celetuk Reina.

"Sekarang gue tinggal sama orang tua gue, mereka uda mutuskan untuk tinggal disini, dan bisnis papa disana uda ada yang urus kok?" jelas Reina

El menganggukan kepala sambil ber oh, iya.

"Lo kesini mau berangkat bareng gue?" ucap El.

Reina tersenyum lebar. "Iya El, ayo buruan?  Gue uda gak sabar mau sekolah, sekalian jumpa sama temen-temen lo itu?" ujar Reina manja sambil menarik lengan tangan El, El pun menurut saja.

***

Sampai tiba disekolah, El baru ingat dengan Zahra bahwa ia sudah berjanji untuk menjemputnya pagi ini. El menepuk jidatnya.

Reina melirik El. "Kenapa?" tanya Reina.

"Hm aku mau-" ucapan El terpotong saat Reina berbicara.

"El anterin gue kekelas ya, gue gak tau kelas nya yang mana?" ucap Reina manja.

El pun hanya menganggukan kepala, pasalnya ia ingin menjumpai Zahra di kelas, apakah gadis itu sudah sampai disekolah atau belum.

***

Zahra terus menunggu El didepan rumahnya, jam sudah menunjukan 06.55, 20 menit lagi bel masuk kelas. Namun cowok itu tak kunjung datang. Zahra sudah menghubungi El beberapa kali namun tak kunjung jawaban. Tanpa pikir panjang Zahrah berjalan kedepan untuk mencari angkot, dan pada akhirnya ia mendapatkan angkot. "El kemana sih! Katanya mau jemput?" gumam Zahra.

Zahra bernapas dengan lega ketika gerbang belum ditutup, segera ia berlari menuju ruang kelasnya ternyata bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu.

***

Kringgg

Bel istirahat berbunyi, saatnya untuk mengisi perut yang kosong. Seluruh siswa/i berhamburan pergi kekantin. Termasuk keenam cowok itu yang berjalan santai dengan gaya coolnya, baju yang sudah keluar, dasi yang terikat dikepala, tiga kancing baju bagian atas dibiarkan terbuka dan tangan yang berada dalam saku celana abu-abunya. Eldiano, Tama, Egi, Banu, Albino dan Pono mereka duduk dikantin khusus mereka.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang