13. Perasaan berbeda

1.2K 127 52
                                    


Jangan membenci masa lalumu, karena ia sudah dibelakangmu, dan kau sekarang sudah melaluinya.

~Aouthor~

******

Cowok itu sekarang  berada didalam kamarnya, ia mengusap sebuah foto yang berbingkai dimana ia bersama sang mamanya dulu, El memeluk erat foto tersebut.

"El kangen mama," lirihnya "Maafin El yang belum bisa tepati janji El, untuk tidak membenci papa," ucap El.

Siapa sangka dibalik wajah dan sifat kerasnya, memiliki kisah hidup yang pahit. Ditinggal oleh seseorang yang berarti dalam hidupnya, seseorang yang menjadi panutanya, seorang yang selalu ada untuknya dan kini semua hilang begitu sangat cepat. Disela-sela kesedihannya El teringat oleh gadis itu.

Lagi apa dia sekarang  batin El. Cowok itu segera mengambil handphonenya diatas nakas. Dan mencari kontak gadis itu yang ia beri nama bawel . El langsung mengetik pesan kepada sibawelnya.

Bawel

Hey...

***

Drrt drrt..

Zahra yang sedang membaca buku melihat notifikasi dari handphonenya, segera ia melihat siapa yang memberinya pesan pagi ini. Terlihat nama singa galak di layar handphonenya gadis itu langsung mengambil  dan melihat pesan segera membalasnya.

Singa galak

Hey...

Aku punya nama kak?
Read

Singa galak

Sayang..

Zahra melihat isi pesan dari cowok itu, ia melebarkan matanya ini adalah kedua kalinya ia di panggil dengan sebutan sayang oleh cowok itu. Rasanya sekarang pipinya panas dan memerah.

"Gak.. Gak gue gak boleh baper," ucap Zahra sambil menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. Ia mulai mengetik pesan lagi.

Ada apa kak?
Read

Singa galak

Lagi sibuk gak?

Gak! Emang kenapa kak?
Read

Singa galak

Gue jemput sekarang ya?

Lah mau ngapain lagi kak, kok mendadak banget sih!
Read

Singa galak

Temeni gue

Kemana?
Read

Singa galak

Uda gak usah bawel, lo siap-siap aja. Gue otw sekarang.

Zahra berdecak. "Whaatt?  Sekarang banget? Gilak ya tuh singa. Mau ngapain lagi sih!" gerutu Zahra.

***

Sekarang El sedang senyum-senyum sendiri chat yang ia kirim hanya di read oleh gadis itu. El segera turun dari kamarnya sambil menuruni anak tangga, sesampai di ruang tamu terlihat sang papa sedang duduk santai sembari membaca koran dan ditemani dengan secangkir kopi.

"Kamu mau kemana?" tanya papa.

El pun memberhentikan langkahnya. "Keluar!" jawab El ketus tanpa menoleh ke papanya.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang