24. Kemarahan

951 73 54
                                    


******

El sekarang sedang mengendarai motor besarnya dengan kecepatan tinggi. Emosi yang terus mengusai dirinya, saat tau salah satu anggota Bataci mendekati sang pacar yang notabenya adalah musuh. Ia ingin menghabiskan lawannya itu sekarang juga dan memberi pelajaran sudah berani menyentuh miliknya. Cowok itu berhenti didepan markas Bataci, yang terlihat sudah banyak motor yang terpakir disana. El tidak merasakan takut sama sekali meskipun ia harus melawan banyak orang dengan tangan kosong. Ia segera turun dari motor, bergegas masuk kedalam markas Bataci dengan langkah kaki yang lebar.

"Mana yang namanya Galang?" ucap El dengan suara besar, secara tiba-tiba masuk kedalam markas dengan tampang permusuhan.

Seisi markas menatap El bingun, Bram selaku sang ketua menampilkan semrik senang diwajahnya, karena musuh yang ia gencar datang tanpa diundang, ia bangkit dari tempat duduk dan menghampiri El.

"Ada apa lo cari anggota gue?" ucap Bram kepada El yang tengah menatapnya.

"Gue ada urusan sama dia?" jawab El santai.

"Lo ada urusan sama anggota gue, lawan gue dulu?" ucap Bram menantang.

El tersenyum miring. "Gue gak ada waktu buat lawan lo?" balas El dengan sorotan mata tajam.

Galang datang dari arah gerombolan anak laki-laki, segera menghampiri El dan Bram.

"Ada apa lo cari gue?" ujar Galang santai kepada El.

Saat Galang datang dihadapanya El, El menatap tajam kedua mata elang milik cowok itu, raut wajah memerah, rahang tegas mengeras, tangan terkepal kuat menjadikan kuku-kukunya memutih dan urat-urat tangan menimbul jelas.

Bugh

Tanpa aba-aba El memberikan bogeman mentah di pelipis Galang, Galang yang tidak siap dengan serangan itu tersungkur kebawah, mengalir darah segar dipelipisnya. Seisi markas terkejut El yang berani menonjok Galang ditempat kekuasaan mereka, anggota Bataci yang lain langsung maju untuk menyerang El, namun itu ditahan oleh sang ketua Bram.

Bughh

Lagi dan lagi El meninju wajah Galang, El menarik kerah baju Galang dengan kasar dan memberikan bogeman lagi pada sudut bibir Galang dan akhirnya sobek. El terus meninju Galang dengan emosi yang sudah diujung tanduk. Galang ingin membalas namun tak bisa pergelangan tangannya dikunci oleh El dan membuat ia sulit untuk membalas. Bram melihat anggotanya yang terus menerus dihajar oleh El itu langsung menarik baju El dari belakang, langsung meninju wajah El. El membalasnya dengan lebih brutal lagi kepada Bram.

"Bangsat!" umpat El kepada Bram yang ingin meninju wajahnya, namun ia tahan dan melintir tangan Bram.

"Segitu doang kemampuan lo?" ucap El berbisik tepat pada telinga Bram.

Anggota Bataci yang lain tidak ingin berdiam ditempat mereka langsung menyerang El satu persatu, bayangkan saja 1 lawan 20 orang.

El terus melawan musuh dengan sekuat tenaga yang ia miliki sekarang, ia tidak menghiraukan rasa perih pada wajah yang sudah dilumuri dengan darah air keringat bercucuran yang mengalir deras pada wajah dan rahang tegasnya.

Satu persatu dari mereka tumbang, mereka semua akhirnya kalah dengan El, memang El jagonya melawan musuh hanya seorang diri itu mengapa ia pantas menjadi ketua dalam Traider-x.

"Lemah lo semua!" ujar El pada anggota Bataci.

"Gue gak ada urusan sama lo pada, urusan gue sama DIA!!" ucap El dengan suara besarnya dengan napas yang memburu sambil menunjuk Galang.

ELDIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang