Part 3

3.9K 360 227
                                    


Kalau ada k tandai ya.

405🎉🎉

🍭

🍭

🍭


Freya menelusuri sebuah lorong panjang. Lorong yang biasanya dimiliki oleh sebuah Istana, namun setahu Freya Istana milik keluarganya tak seperti ini. Jika Istana keluarganya bernuansa silver, maka lorong Istana ini bernuansa biru berlian dengan campuran warna hitam. Freya tak tahu ia dimana, semuanya sangat asing penglihatannya.

Freya ingin menangis rasanya, ia begitu takut. Aura Istana ini begitu kelam dan membuat jiwa Freya tunduk, Freya ingin pulang tapi di mana jalan pulang? Lorong ini begitu sepi, tak ada satupun tanda kehidupan. Freya tetap berjalan, menelusuri lebih dalam, di mana ia berada. Setiap lorong memiliki sebuah lukisan, anehnya Freya tak dapat melihat lukisan itu, seperti ada sinar yang membuat sila dimatanya.

Freya menggelengkan kepalanya, ia tersenyum senang kala melihat dua orang dengan pakaian layaknya Warrior berjalan menuju dirinya. Freya melambaikan tangannya seraya melompat. "Hey, kalian tahu ini di mana? Aku rasa, aku tersesat."

Namun, kedua Warrior itu justru berjalan melewatinya. Dari raut wajah mereka, sepertinya mereka tak mengetahui keberadaan Freya saat ini. Banyak keganjalan yang Freya alami, namun ia enyahkan.

Bukankah memang hidupnya seperti itu? Selalu mengalami sesuatu yang aneh, namun Freya tetap berusaha berpikir positif. Freya menuruni sebuah tangga, sangat banyak sekali anak tangga membuatnya menjadi cepat lelah.

Di lantai bawah ini, baru Freya melihat sebuah keramaian. Para wanita dengan pakaian layaknya Omega berkeliaran dengan membawa benda dimasing-masing di tangannya. Freya yang memang terbiasa berjibaku dalam dapur, mengerti apa yang dilakukan mereka.

Freya mencari di mana letak jam di dinding, ternyata waktu masih pagi. Mungkin saja, mereka kini sedang menyiapkan makanan untuk keluarga utama. Freya tersenyum miris, biasanya ia lah yang melakukan pekerjaan ini, bukan Omega. Memang aneh, sejak umur Freya menginjak 6 tahun, ia jadi bahan suruhan para Omega, bahkan untuk makan saja ia harus bayar.

Freya menghampiri seorang yang sedang membersihkan sebuah guci besar, Omega dengan umur yang Freya perkirakan 50 tahun. Freya menyentuh pundak Omega itu, namun yang ada tangannya justru melewati tu uhs ang Omega. Seolah tangannya hanya benda transparan.

"Hey, apakah kau mendengarkanku. Aku ingin bertanya ini tempat apa, sepertinya aku sedang tersesat." Freya melambaikan tangannya tepat didepan wajah wanita itu karena tak mendapat jawaban, wanita itu menganggapnya sesosok mahluk halus yang tak terlihat, apa Freya telah meninggal?

Freya menggelengkan kepalanya, ia tak mungkin sudah meninggal. Alasannya saja tak tahu, cambukan atau siksaan kemarin saja tak membuatnya meninggal, lalu tanpa alasan ia sudah mati. Freya berusaha mengingat kejadian sebelumnya.

Terlambat sekolah.

Dihukum guru.

Mendapat hukuman dari keluarga.

Membersihkan dapur.

Menyimpan makanan.

Tidur.

Eeeh, tidur? Freya langsung tersadar. Ini adalah alam mimpinya. Anehnya, mimpi ini begitu aneh bagi Freya. Biasanya ia bermimpi, tapi ada yang mengendalikan. Namun mimpi ini ia sendiri yang mengendalikan.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang