Kalau ada typo, tandai ya.
10,7 K ✨⚡
🍭
🍭
🍭
Senyum terbit pada wajahnya. Dia sudah menunggu hari ini, hari dimana dia akan menemui sang pujaan hati. Sudah lama sekali dirinya tak melihat dia, terakhir kali disaat pesta besar. Lucas tentu saja sangat merindukan Freya. Selama ini, dia selalu mengawasi kehidupan Freya dari layar monitor. Dia juga menaruh cctv dalam gubuk reyot Freya. Disaat Freya tengah tertidur, cukup seulit ternyata karena Freya memiliki hewan peliharaan. Kuda itu bahkan hampir membangunkan Freya dengan teriakannya, jika Lucas tak menyihir pita suaranya.
Tiga hari lagi adalah hari dimana Freya akan berulang tahun dan bertepatan dengan hari penyatuan jiwa Felya. Lucas harus bergegas menjemput Freya. Ini sudah waktunya Freya berada di dalam pelukannya. Setelah sekain lama dirinya menanti ini semua, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah datang. Lucas menatap penampilannya, setidaknya dia harus berpenampilan baik didepan Freya.
Dia membuka portal menuju hutan Antahema. Lucas sudah sampai di huta Antahema, dia pergi ke hutan ini tanpa membawa satupun senjata. Dia tentu tak takut dengan monster, tanpa membutuhkan senjata, Lucas dapat membunuh mereka yang menghalangi jalannya dengan sekejap mata. Lucas menatap gubuk reyot di depannya, dari ekor matanya dia melihat Darren yang sedang mengawasi gubuk tersebut. Dengan menggunakan sihir, Darren membuat keberadaan tubuhnya tak dapat dilihat oleh Freya, oleh karena itu dia tak pernah tertangkap.
Darren menundukkan tubuhnya seperti sudut 90°. Lucas memasuki halaman gubuk tersebut, tangannya terangkat, mengetuk pintu dengan kerasnya. Mulanya tak ada reaksi apapun di dalam gubuk tersebut, rasanya Lucas ingin sekali mendorong kuat pintu gubuk ini. Dia sudah sangat tak kuat menghirup aroma vanila dari jauh. Tak berapa lama, pintu itu terbuka secara perlahan, Lucas melihat pintu itu sudah rusak, oleh karena itu Freya sangat sulit membukanya.
Lucas tersenyum kecil melihat Freya yang sudah berada dihadapannya. Wanita itu mematung, dilihat dari sinar wajahnya, Lucas dapat mengetahui bahwa Freya tengahvterkejut saat ini. Ada pancarana kebencian dari wajah Freya, Lucas tahu itu. Dia sendiri bingung mendapati reaksi Freya seperti ini terhadapnya. Padahal, pada saat mereka pertama kali bertemu, Freya bersikap biasa saja dan terkesan lebih hormat padanya.
"Lucas," gumamnya. Lucas tersenyum disaat Freya menyebut namanya. Tentu, dia merasa sangat bahagi saat ini. Lucas maju selangkah, hendak memeluk tubuh wanita itu, hanya saja Freya ikut memundurkan tubuhnya, dia menggeleng, matanya betkaca-kaca dan hal itu membuat Lucas menggeram. Disaat Freya akan menutup pintu gubuknya, Lucas lebih dulu menahannya.
Tentu, Freya tak tinggal diam, dia berusaha menutup pintunya. Namun, kondisi pintu yang sudah rusak membuat usaha Freya sia-sia. Tubuh Freya terdorong ke belakang akibat tebdangan Lucas. Freya meringis sakit pada punggungnya. Keberadaannya di dekat tumpukan kayu yang tersusun rapih. Akibat Freya yang terdorong tersebut, membuat kayu-kayu berjatuhan menimpa tubuh Freya.
Lucas membelalakkan matanya, saat melihat Freya yang melindungi tubuhnya dengan menggunakan tangan. Dengan cepat, Lucas membantu Freya, wanita itu terluka parah dan salah satu lukanya adalah kepala yang berdarah. Freya pingsan, bukan akibta luka yang di dapatkannya, namun sihir Lucas yang membuat Freya pingsan.
Wajah Lucas terlihat sangat khawatir. Dia sendiri mengingat, bagaimana Felya yang terluka karenanya, dan sekarang kejadiannya hampir sama. Lucas telah melukai Freya, dia merasa pria brengsek. Lucas mengangkat tubuh Freya, dia melihat ke arah Milo sejenak. "Bawa dia ke Istana," ucap Lucas kepada Darren.
Lucas membawa tubuh Freya ke dalam portal, menembus pada kamar Felya. Menaruh wanita itu diranjang dengan lembutnya. Lucas mengambil obat-obatan untuk menyembuhkan luka Freya. Setelah selesai, Lucas keluar dari kamar Felya. Kamar yang akan menjadi milik Freya. Dia memanggil Enzy untuk menemuinya di aula.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)
WerewolfSEQUEL DARI IMMORTAL QING. Lima puluh tahun, selama itu Lucas tinggal sendiri. Tanpa ada seorang Mate. Seluruh rakyatnya selalu saja menanyai, diamanakah Luna kami? Tanpa tahu bahwa calon Luna telah meninggal sebelum pengangakatannya. Selama ini, Lu...