Part 10

3.8K 309 23
                                    

Kalau ada typo,tandai ya.

1,6 k


🍭

🍭

"Livy, Noah?"

Tubuh Freya terkaku. Ia belum siap bertemu dengan sepasang kekasih itu. Freya menghembuskan napasnya, ia memundurkan langkahnya, setidaknya ia bisa mengurangi rasa gugup yang melanda saat ini.

"Mau ke mana kau?" tanya Livy. Suaranya terdengar sedikit lebih lembut dan tenang. Namun, Freya dapat mengetahui ada siratan kebencian dalam diri Livy untuknya saat ini.

"Ke kota." Freya menjawab seraya menunduk. Ia tak dapat menerima pandangan dari sepasang kekasih itu. Apalagi Noah yang sangat memperhatikannya secara detail dan membuat Freya gugup sendiri.

"Apa yang ingin kau lakukan? Menjual tubuhmu lagi." Freya langsung mengangkat kepalanya dan menatap Livy tak suka. Livy bahkan mengungkit masalah kemarin, ia dituduh. Tuduhan yang tak memiliki kebenaran, Freya sangat tak menyukai.

Apalagi ia dianggap sebagai wanita murahan disini.

"Aku tak melakukan itu, Livy."

"Ck, tak usah memberikan banyak sanggahan. Aku tahu siapa dirimu Freya." Setelah mengucapkan kalimat itu, Livy langsung menarik Noah pergi dari situ. Noah sedari tadi hanya melihat saja perdebatan antara Livy dengan Freya, seperti tak ada maksud sedikitpun untuk memisahkan mereka.

Noah juga sempat memberikan tatapam aneh untuk Freya.

Tarikan Livy menuju taman. Ia tampak sedikit kesal menghadapi Freya, terlihat dari raut wajahnya. Mereka duduk disebuah gazebo yang menghadap langsung ke arah taman bunga yang bermekaran.

"Apa yang kau maksud tadi? Freya menjual dirinya." Noah akhirnya mengungkapkan kebingungannya. Apa ada berita yang ia tinggalkan? Astaga, jika begitu Noah harus bisa cepat mencari berita yang tertinggal itu.  Apalagi ini berurusan dengan Freya. Sebenarnya ia tak sedikitpun peduli pada Freya, hanya saja ada sesuatu dalam tubuhnya yang mencoba peduli pada Freya.

Meski ia sudah berontak sekalipun.

Livy mengangguk. "Ya, aku kemarin melihatnya bersama dengan seorang pria tua. Mereka datang pada saat sore hari, padahal Freya pergi dari Istana saat pagi hari," ucap Livy. "Bagiku, mereka pasti melakukan suatu hubungan. Meski tak dapat dipercaya, aku melihat mereka."

Noah terdiam. Ia tahu bahwa yang diucapkan Livy hanya opini dia semata, bukan kebenaran yang ada. Hanya saja, Noah merasakan panas dalam lubuk hatinya. Ia sangat kesal mendengar Freya bersama dengan pria lain. Ada apa ini, apakah ia cemburu? Noah langsung menggeleng, tak mungkin ia cemburu pada Freya.

Bukankah ia tak mencintai Freya?

Livy yang melihat gerakan aneh Noah, mengernyit dahi heran. Mengapa Noah menggeleng? Apa Noah cemburu pada Freya? Livy menghembus napasnya kasar. Ini tak boleh terjadi, Noah tak boleh cemburu pada Freya. Noah hanya miliknya, Noah hanya boleh cemburu padanya bukan wanita lain.

"Noah, ada apa?" Noah tampak tak mendengar ucapan Livy, dan menbuat wanita itu kesal. Livy menyentuh pundak Noah, namun karena gerakan refleks Noah, tangan Livy kini terlepas dari pundak Noah.

"Aku tak sengaja." Noah melihat kearah jam yang berada ditangannya. "Sepertinya aku harus kembali. Sebentar lagi aku ada rapat."

Sebelum Livy memberikan penolakan, Naoh sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan Livy yang mendengus kesal.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang