Part 12

3.5K 298 14
                                    


Kalau ada typo, tandai ya

Maaf lama. Soalnya lupa kalau update akan tiap harinya.

Jam alarm terus berdering untuk membangunkan sang empu. Namun, sudah berusaha membangunkan dengan suara yang memekakkan telinga saja, dia tetap melanjutkan tidurnya.

Terlihat, dia mengalami mimpi yang baik. Wanita itu, tersenyum senang bahkan tetesan air mata keluar dari sudut mata wanita itu. Dia memeluk erat lututnya, ia tidur meringkuk layaknya bayi dalam janin.

Hingga ia tersadar. Ia membuka matanya, ia bangun bukan karena panggilan alarm. Melainkan mimpi yang dialaminya sudah selesai. Sudah seharusnya, ia kembali ke dunia nyata. Mata itu, menunjukan rasa senang, namun hanya sementara. Setelah beberapa detik, mata itu berkaca-kaca, dia sangat sedih.

"Apakah aku bisa menjadi Felya?" tanya Freya dengan nada yang pelan. Ia masih mengingat bagaimana bahagianya hidup Felya. Memiliki pasangan yang begitu mencintainya, Freya ingin seperti itu. Ia juga, merasakan detak jantungnya saat berada dekat Lucas.

Meski ia tak bisa melihat wajah pria itu. Hanya dengan suara, ia bisa terhipnotis. Hanya dengan perlakuan manis pria itu, ia bisa merasakan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya. Apakah ia sudah jatuh cinta pada pria itu? Jika benar, Freya tak akan menyesalinya.

Namun, bagaimana dengan Noah? Ia juga merasakan hal yang sama seperti dekat dengan Lucas. Ia merasakan jantung yang lebih cepat berdetak kala dekat dengannya dan juga merasa cemburu saat Noah bermesraan dengan Livy.

Freya menggelengkan kepalanya. Tak mungkin ia mencintai dua pria sekaligus. Apalagi, kedua pria itu memiliki kekuasaan. Meski hanya perkiraan, Freya sangat yakin bahwa Lucas adalah seorang yang berkuasa dalam dunia mimpi. Atau Lucas memang ada dalam dunia nyata? Mungkin saja.

Sekali lagi, jam alarm Freya berdering dengan kuatnya. Freya langsung terlonjak kaget. Bagaimana tidak, jam itu berada tepat dekat telinganya. Ia mengambil jam itu, masih pagi.

Freya tak terlalu terlambat. Ia harus bersiap-siap sejak dini. Apalagi, hari ini akan persiapan besar-besaran untuk pesta Livy. Jadi, ia harus menyiapkan makanan untuk keluarga Istana dan juga Warrior serta Omega.

Hanya ia sendiri yang masak. Oleh karena itu, ia menargetkan dua jam akan selesai. Karena pagi hari juga, Freya harus datang ke toko, ia akan menyiapkan menu untuk jualan pada toko.

Freya membangunkan tubuhnya. Ia mengambil sebuah ikat rambut yang terletak di atas nakas dan mengikat rambutnya yang panjang. Setelah selesai, Freya keluar dari kamarnya dan pergi menuju toilet dekat kamarnya. 

Ia melihat pantulan wajahnya pada cermin. Tangannya terangkat untuk menyentuh wajahnya. Ada yang aneh, biasanya wajahnya akan banyak bintik-bintik yang bernanah, namun kali ini hanya ada beberapa saja. Sehingga wajahnya terlihat lebih baik ,tak menjijikan.

"Mengapa aku begitu mirip dengan Felya?" tanya Freya. Memang benar, semakin bintik bernanah itu berkurang, wajahnya akan semakin mirip dengan wajah Felya.

Freya menggelengkan kepalanya, sangat tak mungkin ia kembar dengan Felya. Wanita itu cantik, anggun dan berkelas. Berbeda dengan Freya yang jelek, dekil dan tak berguna. Freya menghidupkan keran air, ia membasahi wajahnya dengan air yang mengalir itu.

Setelah selesai. Freya keluar dari kamar mandi. Masih sepi, tak ada satupun raga yang Freya lihat. Sepertinya para penghuni Istana masih berpeluang nikmat dengan ranjang empuknya.

Dapur yang kosong membuat suasana menyeramkan tersirat di dalamnya. Freya berjalan menuju suatu ruangan yang berada di ujung dapur. Ia mengambil kunci yang tersimpan dan membuka pintu ruangan itu.

IMMORTAL QUEEN #Fantasi 2 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang